KLAIM
Beredar sebuah foto yang dinarasikan bahwa seorang dokter di Palembang, meninggal setelah menerima suntikan vaksin. Unggahan itu ramai direspons warganet, terdiri dari 2,7 ribu reaksi, 1,1 ribu komentar, dan 1,6 ribu kali dibagikan ulang. Pada unggahan fotonya, akun itu menambahkan keterangan, berikut penggalannya narasinya: “Semalam sahabatku (dokter, 49 thn) ditemukan wafat di mobilnya. Kamis kemarin ia divaksin. Ia tidak punya comorbid & tak ada riwayat dirawat di rumah sakit. Apakah ini ada hubungannya dgn vaksin? Perlu penjelasan dari dinkes kota sebagai penanggungjawab vaksin sekaligus lembaga di mana sahabatku mengabdi. Sebagai dokter saya sdh bilang bhw pemberian vaksin atau obat apapun harus benar2 ilmiah dg jaminan safety & efficacy yg baik.
Tidak ada yg kebetulan di dunia ini dan tidak ada mushibah termasuk kematian kecuali sudah digariskan oleh Allah. Manusia diberi kebebasan bersikap & bertindak sesuai dgn kapasitas keilmuannya. Karena itu saya tak jemu mengingatkan utk selalu memutuskan, bersikap & berbuat berdasarkan ilmu bukan berdasar kepentingan.
Moga para pemimpin bijak dalam hal apapun krn mereka akan diminta pertanggungjawabannya.
“Selamat jalan sahabatku, Allah menyayangimu”
FAKTA
Dari hasil penelusuran klaim bahwa seorang dokter meninggal setelah menerima suntikan vaksin adalah salah. Informasi ini telah dibantah Dinkes Kota Palembang dan Satgas Covid-19 Palembang.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Dinkes Kota Palembang, Yudhi Setiawan saat dikonfirmasi menerangkan bahwa dokter yang meninggal tersebut berinisial JF (49). Hasil visum yang dilakukan, menunjukan JF meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung. Jenazah JF dibawa ke Rumah Sakit Polri M Hasan (Bhayangkara) Palembang.
“Jadi disini kami tegaskan bahwa kematian almarhum tidak ada hubungannya dengan vaksinasi yang sudah dilakukan. Dari tanda-tanda di tubuhnya, beliau meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung.” terang Yudhi seperti dilansir Tribunnews.com.
Pula, masih dari sumber yang sama, Juru Bicara Satgas Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan juga mengatakan hal yang sama. “Bukan karena divaksin, tapi sakit jantung,” kata Yudhi.
Yudhi mengakui JF disuntik vaksin covid-19 pada Kamis, 21 Januari 2021. Namun, pada saat divaksin tidak menunjukkan reaksi apapun.
“Setelah disuntik itu ditunggu 30 menit. Selama itu, korban ini tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga ini dipastikan bukan karena divaksin, tapi sakit jantung sesuai hasil pemeriksaan forensik,” tambah Yudhi.
Referensi:
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/ObzZe9eb-cek-fakta-viral-seorang-dokter-di-palembang-meninggal-setelah-disuntik-vaksin-covid-19-ini-cek-faktanya
https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/24/seorang-dokter-di-palembang-meninggal-sehari-setelah-suntik-vaksin-ini-pernyataan-satgas-covid-19
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.