SERIKATNEWS.COM – Sejumlah politikus Partai Demokrat merasa kecewa dan mendadak keluar dari lokasi debat presidensial di Golden Ballroom Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019).
Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyayangkan pernyataan Prabowo Subianto yang seakan-akan mendiskreditkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Saya tidak mau mengomentari. Tapi, kita harus melihat secara objektif setiap generasi kepemimpinan pasti telah melakukan berbagai capaian baik di bidang ekonomi politik, keamanan, kesejahteraan rakyat, dll. Tentu ada perubahan yang dilakukan dari satu presiden ke presiden berikutnya. Yang baik dilanjutkan yang belum diperbaiki,” tandasnya.
Kendati demikian, sambungnya, seorang pemimpin sebaiknya menghargai pencapaian-pencapaian pemimpin terdahulu. Pasalnya, di tengah keterbatasan masa jabatan, tidak semua hal bisa dilakukan SBY sebagai presiden.
“Segala yang dilakukan generasi dahulu wajib diapresiasi segala yang baik apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita. Kami ingin para pemimpin terus menghargai para pendahulu dengan semangat menjadi lebih baik dari pendahulunya,” tandasnya.
Momen keluarnya kader Demokrat bertepatan pada saat jeda istirahat segmen kedua debat. Pada saat sesi sebelum jeda, Prabowo sempat mengatakan kebijakan ekonomi salah arah.
“Saya tidak menyalahkan Bapak, karena ini kesalahan besar, kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak, kita semua harus bertanggung jawab. Itu pendapat saya,” imbuh Prabowo menyikapi kebijakan Presiden Jokowi.
Terkait sikap Demokrat atas insidn itu, AHY mengatakan Demokrat tidak mungkin keluar dari koalisi.
“Tdak mungkin kami keluar dari koalisi besok tiga hari lagi tinggal pemungutan suara. Media tidak perlu membuat suasana panas koalisi tidak utuh, tidak solid. Kami hadir di sini bisa memberikan support, tapi kami juga punya tugas dan mandat memenangkan Demokrat dalam pemilihan legislatif,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.