SERIKATNEWS.COM – Kasus penyelundupan pupuk bersubsidi 18 ton yang berhasil digagalkan oleh Resmob Sat Reskrim Polres Sumenep beberapa bulan lalu buntut dalam lingkar persoalan. Hari ini, Sabtu (26/7/2023), puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Amanah Rakyat (AAR) kembali menggelar aksi unjuk rasa perihal kasus penyelundupan pupuk subsidi 18 ton di depan Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Dalam aksi jilid ketiga ini, Hasyim, korlap aksi AAR meminta Kepala DKPP Kabupaten Sumenep untuk segera menonaktifkan Kelompok Tani Bintang Karya Desa Aeng Beje Kenek, Kecamatan Bluto. Pasalnya, kelompok tani tersebut diduga sebagai sarang mafia.
“Segera nonaktifkan Kelompok Tani Bintang Karya Desa Aeng Beje Kenek, Kecamatan Bluto, karena diduga sebagai sarang mafia pupuk,” teriak dalam orasinya.
Tidak hanya itu saja, Ketua Serikat Pemuda Sumenep ini juga meminta agar Poktan se-Kecamatan Bluto untuk segera dilakukan evaluasi. “Termasuk juga mencopot jabatan Kepala BPP Konstratani Kecamatan Bluto, karena tidak mampu membina Kelompok Tani Bintang Karya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pemuda progresif ini juga menyentil pernyataan Kadisperta Arif Firmanto dalam terbitan salah satu media kabar di Madura. Ia mengatakan bahwa pupuk subsidi yang diselundupkan itu didapatkan tidak dari kabupaten setempat, melainkan dari luar Sumenep.
“Padahal fakta persidangan menyatakan, terdakwa Wardianto mengaku mendapatkan pupuk itu dari Kelompok Tani Bintang Karya dan Petani di Kecamatan Bluto. Ini kan berbanding terbalik dengan statemen bapak,” tandasnya.
“Dalam hal ini AAR meminta Kepala DKPP Sumenep harus bertanggung jawab penuh atas pernyataannya, yang menyebutkan bahwa pupuk yang diselundupkan itu bukan dari Sumenep,” pintanya di depan Kepala DKPP Kabupaten Sumenep.
Sementara, Arif Firmanto saat menemui massa aksi menyampaikan, akan memenuhi beberapa tuntutan yang dipinta oleh rekan-rekan AAR. “Kami akan memenuhi beberapa tuntutan yang dipinta rekan-rekan AAR sekalian. Dan besok saya akan langsung melakukan evaluasi terhadap Poktan se-Kecamatan Bluto, pun akan koordinasi dengan Media Kabar Madura,” paparnya.
Kemudian ditanya tentang pencopotan Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP), ia mengatakan masih akan mencari unsur persoalannya. “Apabila terlibat dalam lingkaran tersebut, maka tidak akan segan-segan menindaknya,” tegasnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...