SERIKATNEWS.COM – Ancaman masuk ke Indonesia yang dibingkai dengan Radikalisme. Hal itu, ditepis oleh Masyarakat Kopi (Maskop) agar radikalisme ini tidak menjamur di Indonesia.
Firmanto selaku Ketua Maskop mengatakan Radikalisme sudah mengancam bangsa Indonesia. Menurutnya, banyak kejadian pengeboman, doktrin-doktrin ideologi baru yang masuk ke Indonesia dengan bingkai agama.
“Hal itu perlu kita respons demi terciptanya sifat nasionalisme di dalam diri kita,” katanya pada acara yang mengambil tema “Mempertahankan Nasionalisme Dari Gerakan Radikalisme dan Terorisme” yang bertempat di Gandrung Cafe Yogya pada Kamis, 09 September 2021.
Isu-isu radikalisme di Indonesia sudah lama menyebar. Salah satunya pengeboman di gereja atau bahkan besar kejadian radikalisme itu saat ada pengeboman di Bali yang dipelopori oleh Amrozi. Itu sudah merupakan bukti nyata bahwa di Indonesia sudah tidak aman.
Dwi Daryanto selaku pemateri pada kesempatan ini mengatakan bahwa 4 pilar kebangsaan sudah cukup untuk dijadikan pedoman atau sebagai fondasi dasar kita untuk menumbuhkan kesadaran nilai-nilai nasionalisme dalam diri kita masing-masing.
“Nasionalisme kita dengan nasionalisme mereka itu sangat beda. Nasionalisme kita itu bangaimana cara merangkul perbedaan,” kata Dwi Daryanto ketika di wawancara oleh wartawan Serikatnews.
“Jaringan yang sudah dilakukan oleh orang-orang radikalisme untuk gerakan radikalisme sudah ada. Salah satunya meminta sumbangan melalui kotak amal. di Jogja sudah ada 3 kotak amal yang bernama yayasan Abdurah bin auf, yayasan hilal ahmar, yayasan Sam organaiser,” pungkasnya.
Reporter SerikatNews di Yogyakarta