Dapatkah “Mereka” Memecah- Belahkan Anak Bangsa, Serta Meruntuhkan Empati Kepercayaan Publik Terhadap Pemerintahan yang Sah Bapak Jokowi?
Penulis: Serikat News
Rabu, 27 September 2017 - 16:48 WIB
Foto: Dok, Pribadi.
Oleh: Jeannie Latumahina
Ibarat menonton suatu pertandingan sepak bola dengan pemain yang beraneka ragam bentuk, gaya, serta strategi dengan memperlihatkan pertarungan sengit dua tim, itulah yang saya amati sebagai rakyat terjadi saat ini dalam sebuah ” panggung ” politik Indonesia. Masing-masing memperlihatkan kualitas kecerdasan strateginya maupun kelicikan kecerdasan untuk satu tujuan .
Kemenangan, entah itu dengan menghalalkan segala macam cara untuk mencapainya. Walaupun harus mencoreng jatidiri hati nurani kebangsaan untuk sebuah kekuasaan ,seperti yang ditontonkan pada pilkada DKI. Entah itu dengan memunculkan hoax SARA, hoax hantu PKI, hoax film dan lain sebagai. Entah itu dengan berdemonstrasi dan sebagainya, supaya penonton menjadi lengah terhadap isu sentral yang menggorogoti dari dalam sendi- sendi kebangsaan kita, yaitu: korupsi, radikalisme, narkoba. Tetapi ingat penonton harus tetap fokus, jangan terlena kita saksikan apa yang terjadi dilapangan?
Masing- masing team bertarung,walaupun ada penyusup, pengembira, penghianat, ” dengan berbagai kepentingan!”, tetapi pertarungan itu tetap berlanjut. Saya menonton dan melihat team yang memiliki integritas tinggi bekerja untuk merealisasikan mimpi menjadi kenyataan berhadapan dengan team yang juga berintegritas tinggi bekerja dengan segala macam siasat untuk menjadikan kenyataan sebagai sebuah mimpi, halusinasi belaka. Saya sangat tertarik untuk menyaksikan apa yang akan terjadi selanjutnya, anda yang membaca tulisan ini pasti juga penasaran kan?.
Untuk membuat anda tidak menjadi penasaran, saya akan membantu mengungkapkan kekhasan masing- masing team sehingga anda dan saya dapat memastikan diri berpihak kepada siapa?
Berintegritas tinggi penuh kejujuran, ” menjadikan mimpi menjadi kenyataan”, selalu terlihat berjalan bersama rakyat, selalu melibatkan semua komponen masyarakat, tidak pernah terlihat berjalan sendirian. Semua hoax dijawab dengan prestasi kerja yang nyata
– Merampungkan 20 proyek strategi ( jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, pipa gas dll) sebagai sarana atau alat mencapai kesejahteraan masyarakat. -Meresmikan jembatan gantung Mangunsuko – Magelang. -Meresmikan jalan tol Jombang – Mojokerto – Konsentrasi bekerja membuat tol laut dari barat hingga timur – Dan sebagainya Kepentingan rakyat yang diperjuangkan, pemilik sejati Republik ini.
Yang satunya ” Berintegritas tinggi dalam bekerja menjadikan kenyataan sebagai sebuah halusinasi belaka atau mimpi”, Kelompok ini lebih banyak berhalusinasi , sebab bagaimana mungkin Indonesia yang sudah dibangun dengan semangat nasionalisme atas dasar yang sudah disepakati bersama 72 tahun yang lampau tentang Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika ,dapat digantikan dengan asas yang lain? Bagaimana mungkin perppu ormas yang bertentangan dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika tetap dipertahankan? bukankah ini sebuah penghianatan terhadap arti kebangsaan yang sesungguhnya?PKI yang sudah “mati!” isu ini dihidupkan lagi bukankah ini sebuah ” halusinasi terparah? “semuanya untuk kepentingan kekuasaan, uang dan popularitas ” oknum dan kelompok tertentu”, Besok haripun mereka akan berdemo. Dengan tema ” tolak perppu ormas dan kebangkitan PKI”, tema yang penuh dengan halusinasi. Demontrasi memang tidak bertentangan dengan asas demokrasi, namun harus diingat bahwa sebuah demonstrasi tidak akan bernama apabila tujuannya tidak dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang telah disepakati bersama sebagai sumber inspirasi nasionalisme bangsa Indonesia.
Terkecuali yang terjadi di Indonesia demonstrasi yang ditopang oleh pecundang sistem dan oknum aparat penegak hukum melahirkan putusan hukum yang menciderai rasa keadilan dan mencoreng dunia hukum Indonesia dimata dunia Internasional terhadap kasus bapak Ahok. Catatan kelam sejarah hukum bagaimana masa dapat mempengaruhi putusan hakim. Seharusnya peristiwa yang memalukan ini tidak terjadi. Jadi kalau besok ada ajakan untuk berdemo bagi anda yang membaca tulisan ini, mikirlah lebih dahulu. Kalau memiliki pemikiran yang cerdas bukan atas dasar sentimen agama, suku, ras, etnis tertentu.Jangan mau berpihak kepada kelompok yang menjadikan kenyataan sebagai mimpi atau halusinasi belaka.
Kembali lagi kepada pembahasan “pertarungan team di kancah politik Indonesia” semakin seru dengan segala macam intrik, manufer, intimidasi, itu semua adalah kepentingan.
Nah, ini yang menarik. kepentingan siapa yang diperjuangkan dan dipertaruhkan? kepentingan pribadikah, kelompok? atau kepentingan rakyat. Pemilik sejati Republik ini? Dalam pertandingan pasti ada yang mendapat pinalti, dikeluarkan, kartu merah, kuning, pemain diganti dan sebagainya. Semoga tidak mengalami frustasi atau gangguan jiwa. Hasil riset di prediksi pada tahun 2019 gangguan jiwa adalah peringkat teratas dari 10 jenis penyakit utama manusia di Indonesia, di Indonesia kasus paedofil posisi ke 2 dunia. Gangguan jiwa merupakan ancaman serius bangsa ini kedepan, semoga oknum pemimpin – pemimpinya tidak mengalami gangguan jiwa. Tidak nyaris adu fisik di parlemen akibat kondisi kejiwaan politik yang tidak stabil dan sebagainya.
Sebagai rakyat jangan mudah terpengaruh dengan berbagai informasi hoax yang menyesatkan.Sebagai anak bangsa jangan mau diadu domba satu dengan yang lain, sehingga bangsa ini terpecah.kita menghabiskan energi untuk bertengkar, lebih baik kita fokus mendukung pembangunan yang sedang berlangsung dan kepemimpinan yang sah sesuai konstitusi NKRI.
Etika kebangsaan dengan bersumber pada Pancasila harus tetap menjadi jati diri NKRI. Etika kebangsaan bukan sebatas baik atau tidak baik saja, melainkan harus tetap berada dalam jalur integritas kebangsaan dan nasionalisme. Inilah kekuatan bangsa Indonesia, kesatuan dan persatuan nasionalisme serta integritas moral kita.
Pertandingan akan dan masih terus berlanjut, team dan pemimpin serta anggota yang memiliki strategi jujur, kompak, berintegritas tinggi dalam bekerja untuk menjadikan mimpi menjadi kenyataan bagi kesejahteraan masyarakat indonesia, pasti akan membuat rakyat Indonesia semakin berempati. Dan rakyat yang cerdas jangan mau untuk diadu domba satu dengan yang lain.Ingatlah selalu bahwa persatuan bangsa ini serta integritas moral kita merupakan kekuatan serta daya tarik bangsa ini untuk semakin maju dan bermartabat dimata dunia internasional. Kita selayaknya memberikan apresiasi atas kepemimpinan bapak Jokowi serta memberikan dukungan untuk pemerintahan yang sah secara konstitusi untuk melanjutkan karya mulianya bagi masa depan NKRI. Dengan demikian siapapun tidak akan mampu memecahkan kita. Saya dan anda adalah saksi sejarah bahwa persatuan dalam semangat nasionalisme NKRI, serta integritas moral sesuai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, merupakan kekuatan yang sangat ditakuti oleh ” lawan- lawan”, pecundang terselubung bangsa ini.
Maju dan Jayalah NKRI! MERDEKA!!!
DALAM era digital yang berkembang pesat, industri ekspedisi menghadapi tantangan dan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan pertumbuhan bisnis
PILKADA merupakan momentum krusial dalam sistem demokrasi Indonesia. Masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin lokal yang akan mempengaruhi arah dan
Oleh: Mauzun Visioner (Pegiat Literasi) PEMILIHAN Gubernur Jawa Timur sedang mencuri perhatian publik. Pasalnya, Pilgub kali ini menampilkan tiga figur
FIGUR kyai masih menarik untuk dilibatkan atau terlibat pada kontestasi pilkada 2024. Pernyataan tersebut setidaknya sesuai dengan kondisi proses pilkada