SERIKATNEWS.COM – Pasang surut memang selalu tampak dalam hubungan Turki dan Israel. Turki di bawah Presiden Recep Tayyip Erdogan sering kali melontarkan kecaman pada Israel. Terutama terkait soal konflik di Palestina. Namun, jika kaitannya dengan hubungan dagang kedua negara, bisa dibilang sangat harmonis.
Turki bahkan adalah negara mayoritas muslim yang sudah lama mengakui keberadaan Israel. Kedua negara sudah lama menempatkan kedutaan besarnya masing-masing sebagai realisasi hubungan diplomatik. Jauh sebelum negara-negara Arab menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Perdagangan Turki, Sabtu 15 Mei 2021, hubungan harmonis dalam perdagangan Republik Turki dan Israel sudah terjalin selama puluhan tahun. Bahkan tampak kecenderungannya terus mengalami peningkatan.
Israel adalah mitra dagang penting bagi Turki. Sebaliknyaa juga bagi Israel. Di bawah pemerintahan Erdogan, hubungan baik ini tetap terjalin.
Kedua negara juga sudah menyepakati kerja sama perdagangan bebas (free trade agreement/FTA). Ditandatanganinya pada 14 Maret 1996 di Yerussalem dan mulai berlaku pada tangga 1 Mei 1997.
“Dengan FTA Turki-Israel, tarif dan hambatan non-tarif dihilangkan dalam perdagangan antara kedua belah pihak. Perjanjian tersebut juga mencakup berbagai bidang terkait perdagangan perpajakan internal, neraca pembayaran, pengadaan pemerintah, bantuan negara, hak kekayaan intelektual, anti-dumping, tindakan pengamanan, dan aturan negara asal,” tulis pernyataan Kementerian Perdagangan Turki.
Disepakati juga kedua negara, menghapus beberapa ketentuan bea masuk dan cukai untuk komoditas industri mulai 1 Januari 2000. Hal yang sama juga berlaku untuk komoditas pertanian.
“Turki dan Israel saling memberikan penghapusan atau pengurangan tarif tak terbatas dan atau pengurangan atau penghapusan tarif dalam bentuk kuota tarif untuk beberapa produk pertanian,” demikian bunyi pertanyaan Kementerian Perdagangan Turki.
Selanjutnya, pada tahun 2006 dan 2007 kedua negara juga merevisi daftar produk pertanian yang diberikan perlakuan istimewa. Hal ini berdasarkan kesepakatan perjanjian bebas yang sudah lebih dulu ditandatangani.
Data Kementerian Perdagangan Turki, menunjukkan volume perdagangan Israel-Turki terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Terutama sejak dimulainya perdagangan bebas.
Tahun 2017, pemerintah Turki mencatat volume perdagangan kedua negara mencapai 4,913 miliar dollar AS. Angka itu meningkat sebesar 12 persen dibandingkan pada tahun 2016.
Masih di tahun yang sama, impor barang dan jasa dari Israel tercatat sebesar 1,505 miliar dollar AS. Sebaliknya, ekspor Turki ke Israel yakni mencapai 3,407 miliar dollar AS.
Hingga saat ini, nilai perdagangan kedua negara terus mengalami peningkatan. Kondisi ini seolah tak terpengaruh dengan tensi hubungan kedua negara yang menyangkut isu Palestina.
Dilansir dari data Trading Economics yang bersumber dari Turkis Statistical Institute (TSI), sepanjang Maret 2021 nilai ekspor Turki ke Israel mencapai sebesar 495,58 juta dollar AS. Hal ini meningkat dari ekspor pada Februari 2021 lalu, yakni sebesar 432,79 juta dollar AS.
Tren ekspor dan impor Turki-Israel selama ini cenderung terus mengalami peningkatan. Bisa dilihat juga Januari 2021, ekspor Turki ke Israel tercatat sebesar 393,13 juta dollar AS. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.