SERIKATNEWS.COM – Cuaca ekstrem terjadi pada Kamis (2/3/2023) sore tidak hanya terjadi di Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran yang mengakibatkan jembatan penghubung sekitar nyaris putus. Melainkan, di lokasi lain tepatnya di Desa Patemon, Kulon, Kecamatan Pakuniran juga terjadi banjir yang membuat sekitar 15 meter tanah bantaran sungai terkikis hingga puluhan hektare sawah padi warga sekitar terdampak.
Rinciannya selain 15 meter tanah bantaran sungai setempat, kurang lebih sekitar 30 haktare sawah warga terganggu dikarenakan saluran pengairan ke sawah rusak. Bahkan, dipastikan dari puluhan sawah itu, 2 hektare sawah warga gagal panen.
Kades Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, banjir yang terjadi kemarin tidak hanya mengikis 15 meter tanah bantaran sungai saja, melainkan juga sandbak hanyut.
“Tahunya memang semalam, pas dapat video di desa sebelah jembatan nyari putus, saya langsung mengecek titik rawan di desa dan ternyata sekitar pukul 10 malam, bantaran sungai sudah terkikis,” kata Muhammad, Jumat (3/3/2023).
Selain itu, lanjut Muhamad, puluhan hektare sawah warga dipastikan tidak bisa dialiri air karena rusaknya saluran pengairan akibat banjir semalam.
“Tapi kalau untuk yang gagal panen itu ada 2 hektare sawah, itu sudah pasti karena kondisi sawah sudah tidak karuan karena banjir. Untuk saluran pengairan, sampai sekarang masih belum bisa diperbaiki,” ungkap Muhammad.
Oleh karena itu, menurut Muhammad, pihaknya masih belum menemukan solusi pencegahan sementara yang bisa dilakukan jika ada banjir susulan.
“Solusi tepatnya bukan kalau di pinggiran sungai bukan sandbak lagi, tapi harus ada paku bumi, karena kalau sandbak akan terseret lagi. Kalau untuk saluran pengairan ke sawah warga, kami masih cari solusinya,” pungkasnya.
Wartawan Serikat News Probolinggo
Menyukai ini:
Suka Memuat...