SUMENEP – Dugaan pemotongan program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura tahun 2023 diduga tembus Rp492 juta. Jumlah tersebut berdasarkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa KIP UNIBA Madura tahun 2023 sebanyak 399 mahasiswa dengan rincian Skema 1 berjumlah 205 mahasiswa, skema 2 sebanyak 172 mahasiswa, dan 22 mahasiswa lulus pengganti angkatan 2021 dan 2022.
Hal itu dibenarkan oleh Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, bahwa jumlah mahasiswa penerima program beasiswa KIP 2023 berjumlah 399 mahasiswa. “Jumlah penerima KIP Skema 1 dan 2 pada tahun 2023 mencapai 399 mahasiswa, sedangkan tahun 2024 tercatat ada 181 mahasiswa yang semuanya masuk skema 1 dan itu saya semua yang mengajukan,” katanya, Sabtu (18/1/2025).
Sementara dugaan pemotongannya terjadi pada beasiswa KIP UNIBA Madura yang masuk skema 1, di mana pada skema 1 meliputi biaya pendidikan 2.400.000 dan biaya hidup 2.400.000 sehingga ketika ditotal berjumlah Rp4.800.000 per semester. Adapun yang diduga dipotong atau digelapkan oleh oknum joki dan sejumlah oknum kampus adalah biaya hidup penerima beasiswa KIP UNIBA Madura dengan skema 1.
Berdasarkan pengakuan salah satu mahasiswa UNIBA Madura, bahwa mahasiswa penerima skema 1 dan skema 2 pada tahun 2023 sempat tidak menerima dana KIP sama sekali pada pencairan tahap pertama atau semester pertama tahun 2023. Jadi jika ditotal jumlah penerima KIP skema 1 yang berjumlah 205 dikalikan Rp2.400.000 berjumlah 492.000.000 yang diduga dipotong atau diembat oknum joki dan oknum pihak kampus.
“Masalah itu sudah viral dari tahun kemarin, hampir 70% penerima KIP tahun 2023 kemarin itu, bahkan untuk semester 1 tidak dicairkan. Informasinya, pencairan pertama full untuk oknum di atas, seperti kating (kakak tingkat), ketum ormek, dosen dan lain-lain, yang merekomendasikan mahasiswa tersebut mendapatkan KIP,” ungkap mahasiswa itu.
“Padahal waktu pencairan tahap pertama, untuk skema 2 full Rp2.400.000 dan Rp4.800.000 untuk skema 1, itu diambil entah oleh siapa, nggak paham, nggak ada turun ke bawah,” tambahnya.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, pihak rektorat UNIBA Madura malah berdalih tidak ada praktik dugaan pemotongan KIP mahasiswa di lingkungan UNIBA Madura. Hal itu disampaikan oleh Warek I UNIBA Madura, Budi Suswanto, dengan tegas ia membantah adanya praktik pemotongan dana KIP di kampusnya.
“Tidak ada KIP itu pemotongan atau bahkan intervensi memberikan level si A dan si B, nggak ada,” ujarnya. Menurut Budi, seluruh dana biaya hidup dari KIP langsung masuk ke rekening masing-masing mahasiswa tanpa melalui pihak kampus.
“Waktu itu bahkan Pak Rektor jalan dan tanya satu-satu siapa yang menerima atau yang meminta. Semua mahasiswa dihadirkan, ditanya, dan hasilnya semua bungkam. Nggak ada,” tegasnya.
Bahkan, ia juga mempertanyakan secara logika dugaan pemotongan dana KIP di kampusnya yang lagi santer jadi perbincangan publik itu. “Piye to teman-teman mintanya, bisakah pihak kampus minta, saya misalkan Warek 1 minta, aku juga bingung caranya gimana? Proses permintaan itu gimana? Saya malah juga kepengen tahu kalau itu memang ada pemotongan,” ujarnya.
Selain itu, Budi juga menjelaskan, jika ada bukti konkret, pihak kampus siap menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum. “Kalau memang ada dan terbukti, kami sendiri yang akan menyerahkan ke pihak berwajib,” terang Budi.
Lebih lanjut, Budi malah menduga, ada beberapa faktor mahasiswa tidak lolos seleksi KIP salah satunya karena kendala administrasi. “Kalau mereka yang lulusan SMA Negeri, kecenderungan tidak ada kendala di level administrasi sehingga lancar,” katanya.
Oleh sebab itu, Budi mencurigai bahwa isu negatif ini muncul dari mahasiswa pengganti penerima KIP yang tidak lolos pada tahap sebelumnya. “Saya khawatir, yang pengganti ini yang bikin cerita,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Rektor UNIBA Madura, Rahmad Hidayat, juga memberikan klarifikasi serupa. Ia memastikan bahwa semua dana KIP langsung dicairkan pemerintah ke rekening mahasiswa. “Semua pencairan dari pemerintah langsung ke rekening mahasiswa, tidak ada yang melalui kami,” jelasnya.
Rahmad juga menjelaskan, mahasiswa penerima KIP Skema 1 menggunakan rekening BRILink yang disediakan oleh Dikti. “Jadi untuk untuk biaya hidup beasiswa KIP Skema 1 langsung masuk rekening mahasiswa, Sementara untuk Skema 2, hanya UKT saja dan itu langsung masuk ke rekening UNIBA,” pungkasnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...