SERIKATNEWS.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial dan zakat produktif dalam acara festival Mangrove ke-VI, yang digelar di lapangan rakyat kompleks perkantoran PT Garam Kalianget, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kepada awak media, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa bantuan sosial diberikan untuk mendapatkan daya jangkau masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya.
“Jadi kalau beras di sini 52.000/5 kg, itu artinya jauh di bawah HET dan jauh di bawah harga pasar, begitu juga gula minyak goreng dan telor,” kata Khofifah, Selasa (26/12/2023).
Menurut Khofifah, di setiap titik, pihaknya selalu membagikan telor untuk anak-anak balita dan ibu hamil. Walaupun tidak seberapa, tetapi harapannya mereka akan memahami betapa akan pentingnya protein, kalori, bagi bayi balita dan ibu hamil.
“Selain itu, Pemprov Jatim juga memberikan santunan, termasuk di dalamnya ada penyandang disabilitas berat,” ujarnya.
Meski yang dihadirkan sangat kecil, namun ada yang kita lakukan untuk penyandang disabilitas berat. Termasuk di dalamnya 2 tahun terakhir, kursi roda yang disiapkan dan disesuaikan dengan assesment kebutuhannya.
“Apakah yang fleksibel atau kebutuhannya cukup duduk. Kemudian tinggi badan, panjang badan harus menyesuaikan,” jelasnya.
Untuk itu, kadang-kadang kenapa harus ada asistensi, karena tidak bisa digeneralisir, terutama panjang badan dan berat badan. Itu menjadi penting agar kursi roda yang disiapkan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
“Begitu juga dengan zakat produktif yang diperuntukkan untuk pelaku usaha ultra mikro sebesar 500.000,” ungkapnya.
Khofifah juga menyampaikan, penerima zakat produktif, mereka yang berprofesi sebagai penjual gorengan, pentol, mendapatkan bantuan zakat produktif sebesar 500.000.
“Ini kami lakukan untuk memutus mata rantai rentenir kepada mereka, sebagai pelaku usaha mikro,” harapnya.
Khofifah juga menjelaskan jika Pemprov Jatim di setiap titik juga melakukan penanaman, seperti di Cangar (24/12) dengan ketinggian 1500 mddl. Di Kraksaan Kabupaten Probolinggo (25/12) telah melakukan penanaman Mangrove.
“Artinya menanam itu tidak harus menunggu hari apa, setiap hari kalau bisa menanam menanamlah, itu yang saya sebut sebagai bagian sodaqoh oksigen, akan menjadi shodaqoh oksigen setelah kita menanam kita pelihara. Namun, kalau setelah menanam tidak dipelihara, maka tidak akan menjadi apa-apa,” tutupnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur