SERIKATNEWS.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Surakarta melaksanakan Latihan Kader II Tingkat Nasional dan LKK KOHATI Tingkat Nasional sejak tanggal 25 Februari – 3 Maret 2019 di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Karanganyar.
Brilian Kusuma, selaku Ketua Umum HMI Cabang Surakarta mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membentuk kader-kader intelektual HMI yang sadar akan peran dan fungsinya sebagai kader umat dan kader bangsa. Dia juga berharap kehadiran kader-kader HMI yang datang di Solo mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan yang bisa diimplementasikan di daerah masing-masing.
Solo dengan beragam budaya, beragam etnis dan beragam ideologi tapi Solo sangat nyaman dan tentram.
“Saya berharap keberhasilan di Solo saat ini bisa menjadi oleh-oleh kader HMI se Indonesia dalam menyikapi berbagai pandangan dan perbedaan secara dewasa,” imbuh Mahasiswa FKIP UNS ini.
Hadir sebagai narasumber Staf Khusus Presiden RI Bidang Keagamaan Internasional, Siti Ruhaini Dzuhayatin. Di awal pembukaanya, dia bercerita pengalamannya bagaimana ber-HMI ketika menjadi mahasiswa.
“Kita akan mendiskusikan Moderasi Islam, HAM dan Perempuan,” kata Siti Ruhaini Dzuhayatin, ketika membuka dialog di hadapan peserta, Sabtu (2/3/2019).
Ruhaini dalam pemaparannya menyatakan HMI telah berhasil melakukan transformasi nilai-nilai Islam komunal dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Nahdlatul Wathan, Persis dan lainnya yang kemudian didorong menjadi etika-etika berkebangsaan.
“HMI menjadi ruang pertemuan dari akar-akar primodialisme organisasi Islam tersebut menjadi landasan nilai dan etika berwawasan kebangsaan yang majemuk dalam keindonesian” tegasnya.

Proses ini turut membingkai wasathiyat Islam yang berakar pada budaya Nusantara dan Berkemajuan dalam kerangka kebangsaan. Untuk itu, kader HMI memiliki tanggung jawab moral sebagai kelompok intelektual organik yang harus menjawab tantangan global.
“Tugas kader HMI saat ini, pertama harus mampu menjawab tantangan intelektualisme terutama di era disruption dan juga menjelang pemilu 17 April dengan mengedepankan rasionalitas dan akal budi dengan menghindari hoax, ujaran kebencian dan Firehouse of falsehood. Kedua, harus siap mengawal demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.
Menurutnya, kader HMI dan KOHATI ini sebisa mungkin turut mengampanyekan Islam Wasathiyah sebagai bagian penting dalam diplomasi publik di tingkat internasional guna ikut serta menciptakan harmoni dan perdamaian dunia.
“HMI dan KOHATI harus menguatkan Islam yang moderat dan “jalan tengah” atau wasatiyyah Islamiyah yang rahmatan lil ‘alamin dan menolak segala bentuk infiltrasi ideologi transnasional. HMI harus kembali ke masjid-masjid untuk membentengi ideologi dan gerakan politik yang mengancam kebangsaan yang sudah final yakni NKRI. Demikian pula dalam setiap training-training HMI baik di tingkat Basic, Intermediate dan Advance,” tambahnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...