INDONESIA merupakan negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau yang tersebar di 8,3 juta km2. Dengan luas yang tidak sedikit itu, Indonesia mempunyai banyak keberagaman yang menjadi sumber kekayaan. Mulai dari suku, budaya, agama, adat istiadat, bahasa dan lain sebagainya. Keberagaman itu merupakan kekayaan Indonesia yang harus kita jaga.
Keberagaman yang dimiliki Indonesia bukan hanya menjadi sumber kekayaan. Namun, terkadang menjadi hambatan yang memicu perpecahan. Hal ini sering kali terjadi karena kurangnya rasa kesadaran untuk saling menghargai. Adanya rasa paling menonjol, rasa paling kuat, dan rasa paling hebat, membuat perpecahan itu kerap terjadi. Contoh kecil yang bisa dilihat adalah perbedaan warna kulit, antara orang yang berkulit putih dengan orang yang berkulit hitam. Kasus rasisme karena perbedaan ini sudah menjadi hal umum yang diketahui masyarakat luas dan tak kunjung usai.
Lantas apa yang harus kita lakukan untuk menyikapinya? Memang tidak mudah. Namun, kita bisa menyikapinya dengan menekankan rasa toleransi untuk tetap saling menghargai sebesar dan sebanyak apa pun perbedaan yang kita temukan. Salah satunya, dengan memperkuat keagamaan. Memperkuat keagamaan ini bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan sosial keagamaan.
Kegiatan sosial keagamaan yang rutin dilaksanakan di masyarakat bisa memperkuat persatuan. Seperti kegiatan pengajian yang rutin dilaksanakan di Desa Kertaharja, Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan tiga bulan sekali. Diikuti oleh semua dusun di Desa Kertaharja.
Kegiatan pengajian rutin di Desa Kertaharja sama seperti kegiatan pengajian pada umumnya. Yaitu, diisi dengan ceramah. Sisi uniknya dari pengajian ini adalah diikuti oleh semua dusun di Desa Kertaharja, sehingga membuat masjid utama desa penuh oleh masyarakat. Masyarakat tampak sangat antusias mengikutnya. Para pedagang juga menyambut antusias kegiatan sosial keagamaan yang dilaksanakan rutin ini untuk mengikuti pengajian sekaligus mencari rezeki.
Kegiatan-kegiatan sosial keagamaan yang dilakukan bisa memperkuat persatuan. Sebab, orang yang memupuk ilmu agamanya akan mengerti seberapa penting rasa toleransi dan saling menghargai. Bukan hanya pengajian, kegiatan lain seperti gotong royong seperti membersihkan masjid, bersedekah untuk kaum miskin dan duafa, serta kegiatan lainnya yang bisa memupuk rasa saling menyayangi sehingga akan timbul rasa untuk saling menghargai di tengah perbedaan yang ada.
Penguatan keagamaan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sosial juga memberikan dampak yang sangat hebat. Yakni, bertambah kuatnya persatuan. Tidak melulu harus melalui hal besar yang kemungkinan lebih sulit dilakukan. Penguatan keagamaan serta memperkuat persatuan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan semua orang. Dimulai dari lingkup terkecil, yaitu diri kita sendiri, keluarga, kerabat dan bisa bertambah luas ke masyarakat.
Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Menyukai ini:
Suka Memuat...