SUMENEP – Anggaran rehabilitasi SDN Pamolokan III di Kecamatan Kota Sumenep menjadi atensi publik. Pasalnya, atap ruang belajar di sekolah tersebut masih belum selesai diperbaiki, sehingga para siswa harus bersabar menghadapi kondisi ruang belajar yang tidak layak.
Guru senior SDN Pamolokan III, Harto, mengungkapkan bahwa rehabilitasi terhenti karena anggaran telah habis. “Sesuai konfirmasi kami kepada Dinas Pendidikan (Disdik), tidak selesainya atap ruang belajar disebabkan habisnya anggaran,” ujarnya, Jumat (17/1/2025).
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Sumenep, Ardiansyah Ali Shochibi, menjelaskan bahwa kerusakan atap terjadi selama proses rehabilitasi berlangsung. Namun, anggaran Rp400 juta tersebut sebenarnya hanya mencakup dua ruang kelas, sehingga pihak dinas memutuskan untuk merehabilitasi tiga ruang secara keseluruhan, meski berdampak pada kekurangan dana.
“Sedangkan khusus untuk perbaikan atap, memang tidak ada anggaran. Dana sebesar Rp400 juta sudah dialokasikan untuk dua ruang, tetapi dinas memperluas cakupannya menjadi tiga ruang,” kata Ardiansyah.
Ia menambahkan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat digunakan untuk menyelesaikan kekurangan tersebut. Namun, hingga kini, pihak sekolah belum menerima kunci ruangan baru lantaran proyek rehabilitasi belum sepenuhnya rampung.
“Penyelesaian rehabilitasi ini sepenuhnya diurus oleh pihak dinas. Namun, anggaran yang digunakan sudah sesuai peruntukan awal,” pungkasnya.
Kondisi ini memicu pertanyaan publik terkait pengelolaan anggaran dan prioritas rehabilitasi sekolah, terutama untuk memastikan fasilitas belajar yang memadai bagi para siswa SDN Pamolokan III.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...