SERIKATNEWS.COM – Penyelenggara pemilu serentak tahun ini sudah bekerja keras demi mewujudkan pesta demokrasi yang damai dan demokratis. Hal itu terbukti dari banyaknya penyelenggara pemilu maupun aparat pengawal keamanan pemilu yang sakit, bahkan hingga meninggal dunia demi mewujudkan hal tersebut.
Diharapkan, penghitungan suara akan segera selesai dan pengumuman Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pemenang akan segera dilaksanakan secara lancar.
Pianis atau komponis Ananda Sukarlan berpendapat, kerja keras itu harus diapresiasi. Apalagi, KPU membuka proses rekapitulasi secara transparan, setiap saat publik dapat melihatnya.
“Saya bangga bahwa di negara kita proses demokrasi berjalan baik dan pemilu yang rumit ini menjadi contoh dan teladan bagi banyak negara lainnya,” kata Ananda.
Untuk menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan demokrasi Indonesia dan mendoakan kemajuan dan kedamaian di tanah air 5 tahun ke depan, Ananda Sukarlan dan Worldwide Graphic Designers (WGD) akan mengadakan acara syukuran berbentuk konser piano, pameran poster dan buka puasa dengan tema “Dirgahayu Demokrasi Indonesia”.
Acara ini akan diadakan pada hari Rabu (29/5/2019) di Raffles Hotel lantai 2, dibuka dengan konser piano Ananda pukul 16.30, dilanjutkan dengan buka puasa bersama dengan hidangan buffet dari chef yang datang khusus dari Turki bertema Turkish Delight, sekaligus menikmati pameran poster.
Ananda Sukarlan sendiri akan mempersembahkan beberapa karya barunya untuk piano. Dia mengatakan bahwa semua musik pada acara itu berasal dari Indonesia, baik dari musik daerah atau musik semasa kecilnya.
“Pokoknya surprise deh, penonton akan lupa akan lapar dan haus di menit-menit terakhir menjelang buka puasa”, ujar Ananda.
Sedangkan WGD mengadakan proyek kolaborasi dari 22 negara luar negeri dan 23 desainer dari Indonesia untuk membuat poster perayaan dan ucapan selamat atas puncak pesta demokrasi Indonesia. Para desainer ini mewakili suara dunia sehingga presiden yang baru terpilih dapat terus mempertahankan semangat demokrasi dan juga perdamaian dunia dari kepemimpinan mereka yang akan datang.
“WGD dan saya mulai ‘berkenalan’ karena beberapa bulan yang lalu seorang artis desainer, Julie Putra, membuat poster yang terinspirasi dari karya saya Rapsodia Nusantara yang kemudian dipamerkan di pameran WGD di Seoul, Korea. Julie yang kemudian memperkenalkan saya dengan Irwan Harnoko, founder WGD dan beberapa karya mereka ternyata sangat menginspirasi saya juga. Jadi saling menginspirasi nih ceritanya, jadinya kolaborasinya lanjut bahkan membesar deh”, lanjut Ananda.
Worldwide Graphic Designers (WGD) adalah sekelompok desainer grafis terkemuka internasional yang memiliki proyek-proyek desain poster dengan konten sosial. Untuk pameran kali ini dibuat berbentuk kolaborasi pembuatan poster oleh para desainer kondang dari seluruh dunia berbentuk ucapan selamat, doa, harapan dan pesan untuk Indonesia.
Para desainer dari 22 negara yang karyanya akan ditampilkan tanggal 29 nanti adalah:
Yee Weng Chiang (Malaysia), Peng Jun (China), Arafat Al-Naim (United Arab Emirates), Muhammad Saleem (Pakistan), Klaus Pitter (Austria), Yusuf Kes (Turkey), Gyula Molnar (Hungary), Francesco Mazzenga (Italy), Byoung Il Sun (South Korea), Renato Tagli (Switzerland), Hoda Yazdani (Australia), Christopher Scott (Ecuador), Keith Kitz (USA), Kirill Sukhanov (Russia), Dawid Czajkowski (Poland), Bob Van Dijk (Netherland), Luis Yanez (Mexico), Yas Alhatab (Iraq), Anasthasia Kulazhenko (Lithuania), Elham Khobadandeh (Iran), Aggeliki Athanasiadi (Cyprus), Maria Papaefstathiou (Greece).
Sedangkan para desainer yang berkontribusi dari dalam negeri adalah:
Gusse, Edo, Hendra Bhakti, James Darmawan, Zein Alitamara, Rina K Maudhy, Rujiyanto, Hari Prast, Leonardo Widya, Wahyudi Pratama, Julie Putra, Eston KM, Surya Mentari, V Michel Sutedja, Elwin Mok, Aditya, Hady Soenarjo, Ronald Gunawan, Sutopo Singgih, Untung Saryanto, Budi Sriherlambang, Rio Waas, Irwan Harnoko (Founder WGD).
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.