SERIKATNEWS.COM – Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, menganggap Zulfiandi (gelandang Sriwijaya FC) punya kualitas untuk bisa berkarier di sepak bola Eropa. Hal ini diungkapkan pelatih sementara Timnas Indonesia, Bima Sakti.
Seperti diketahui, Bima Sakti merupakan asisten Luis Milla saat masih melatih Timnas Indonesia setahun ke belakang. Menurut Bima Sakti, Luis Milla sangat terkesan dengan kemampuan Zulfiandi selama melatih Indonesia.
“Saya dan Luis Milla sempat berdiskusi soal Zulfiandi. Dia harus terus dijaga semangatnya dan ditingkatkan lagi performanya. Dia adalah pemain yang sangat penting untuk tim,” tutur Bima Sakti.
Bima Sakti kemudian bercerita bagaimana Luis Milla mengagumi kualitas dari Zulfiandi. “Coach Luis Milla bahkan pernah menyampaikan bahwa dengan kualitasnya, Zulfiandi bisa bermain di Eropa. Kalau saja Luis Milla menemukannya saat masih berusia 13 tahun, mungkin Zulfiandi akan dibawa dan dicoba di akademi Barcelona,” ucapnya.
Selama melatih Timnas U-23 Indonesia, Luis Milla memang sangat mengandalkan Zulfiandi. Pada Asian Games 2018, Zulfiandi menjadi pemain yang tidak tergantikan hingga Indonesia tersingkir pada babak 16 besar.
Melihat hal ini, Bima Sakti bahkan sampai menyebut Zulfiandi punya kualitas jauh lebih baik dari dirinya. Hal ini cukup menarik karena Bima Sakti adalah salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.
“Sekarang tidak begitu banyak pemain yang berposisi seperti saya dulu, di antaranya Zulfiandi dan Hargianto,” kata Bima Sakti.
“Bukan mirip, Zulfiandi bahkan lebih bagus daripada saya semasa bermain dulu,” imbuhnya.
Zulfiandi kini akan bersiap untuk membela Timnas senior Indonesia dalam dua laga uji coba. Indonesia akan berhadapan melawan Myanmar pada Rabu (10/10/2018) dan Hong Kong, Selasa (16/10/2018). Dua laga tersebut merupakan persiapan Indonesia untuk mengikuti Piala AFF 2018 yang akan berlangsung pada November mendatang.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.