SERIKATNEWS.COM – Founder Indonesia Muda menggelar Diskusi Publik pada Jumat, 29 September 2023, di Jakarta.
Dalam penyampaiannya, Nasrullah Hamidia menjelaskan tentang pentingnya transisi energi dari energi fosil menuju energi terbarukan.
“Pemerintah Indonesia mencoba komitmen dalam konferensi internasional seperti KTT G-20 dan KTT ASEAN dalam melakukan percepatan transisi tersebut,” ucapnya.
Hamid menuturkan, semakin cepat dan tepat Indonesia dalam melakukan transisi energi, maka akan berdampak pada pembangunan peradaban Indonesia yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Dalam mempercepat transisi energi secara optimal, maka diperlukan sinergitas aturan dan pemahaman di tengah masyarakat.
Transisi energi yang berporos pada optimalisasi penggunaan listrik membuat berbagai BUMN energi khususnya PLN melakukan pergeseran energi listrik dengan bahan bakar yang ramah lingkungan, memperhatikan kekuatan Indonesia yang begitu banyak memiliki sumber energi berkelanjutan.
Menurutnya, optimalisasi ini menjadi penting untuk dilakukan demi tercapainya target optimis Indonesia bebas emisi di tahun 2050.
Di sisi lain, Iwan Bento Wijaya Direktur Eksekutif Indonesia Energy Research Center (IERC), mengatakan dalam RUU EBET perlu diatur tata kelola yang baik terhadap pola pendanaan yang bersumber pada pungutan dan pemberian isentif guna wujudkan energi berkeadilan.
Pihaknya juga menyatakan perlu adanya tata kelola yang baik dalam melakukan percepatan pengusahaan energi bersih.
Hal itu dilakukan mengingat besarnya potensi energi bersih yang dimiliki Indonesia dimulai dari energi panas bumi, energi baru, energi pembangkit tenaga air, bioenergi dan bauran energi lainnya.
“Transisi energi harus mencerminkan energi berkeadilan di mana setiap warga negara berhak untuk mendapatkan serta mengakses energi bersih yang terjangkau,” kata Iwan Bento Wijaya.
Menurutnya, transisi energi yang hari ini sedang dimasifkan memerlukan pendanaan yang sangat besar, maka perlu adanya infrastruktur hukum yang dapat mengakomodir pelaku usaha dan masyarakat, terutama ruang pendanaan transisi energi.
Indonesia kaya akan sumber energi bersih hingga komuditi perdagangan karbon, maka perlu adanya penguatan atas export energi bersih, energi tak terbarukan dan perdagangan karbon.
“Kami berharap pemerintah dan legislatif merumuskan pola pendanaan energi bersih pada pembahasan RUU EBET yang sedang bergulir di DPR RI,” tegasnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...