SERIKATNEWS.COM – Indonesia sebagai salah satu negara dengan iklim tropis terbaik di dunia. Indonesia memiliki keistimewaan dengan hasil sumber daya alam yang berlimpah dan potensi ekspor yang sangat besar. Berdasarkan keadaan ini, PT Sumber Graha Sejahtera sebagai pemilik merek Sampoerna Kayoe secara intensif mengembangkan sumber daya kayu Indonesia hingga memasuki pasar dunia.
Head of Marketing PT Sumber Graha Sejahtera Christine Suhartini mengatakan bahwa selama lebih dari 40 tahun berkarya di Indonesia, kayu-kayu olahan Sampoerna Kayoe sudah diekspor ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia.
“90% kayu kita memang berasal dari Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Pohon yang ditumbuhkan pun pohon sengon karena mudah tumbuh dan bisa tumpang sari dengan tanaman lain yang bernilai ekonomis seperti tanaman lada, kakao, tembakau,” jelas Christine, dikutip dari Detik, Jumat (20/9/2019).
Christine mengatakan saat ini Sampoerna Kayoe sudah memproduksi lebih dari 850.000 meter kubik kayu olahan yang berasal dari enam pabrik yang tersebar di Balaraja, Salatiga, Purwokerto, Jombang, Jambi, dan di Palopo.
Dari enam pabrik tersebut, kini Sampoerna Kayoe sudah punya porsi penjualan 49% ekspor yakni senilai US$ 148 juta dan 51% untuk dalam negeri senilai US$ 152, 6 juta. Angka ekspor ini terus meningkat dalam waktu lima tahun terakhir dari yang tadinya US$ 75,4 juta untuk ekspor (29%) dan US$ 188,3 juta untuk penjualan dalam negeri (71%).
Jepang yang terkenal dengan standar kualitas produk yang tinggi menjadi salah satu dari pelanggan setia produk kayu Sampoerna Kayoe asal Indonesia. Berbekal pengalaman & teknologi terkini, Sampoerna Kayoe berhasil mengolah kayu pohon sengon & karet yang berasal dari hutan tanaman rakyat (HTR) menjadi kayu lapis (Plywood), laminated veneer lumber (LVL), decking solid, pintu kayu, rangka atap, kusen jendela, panel, badan truk, dan pintu garasi yang berkualitas tinggi.
Sampoerna Kayoe sedang mengembangkan impregnation technology dalam memproduksi produk decking dengan kualitas terbaik. “Kami membeli log kayu karet yang tidak menghasilkan latex lagi dari petani untuk kemudian diolah menjadi produk decking yang kuat serta tahan kondisi outdoor,” jelas Christine.
“Selama ini orang-orang pikir kayu engineering adalah kayu yang tidak tahan untuk outdoor application namun Sampoerna Kayoe berdedikasi mengubah limbah pohon karet menjadi produk kayu olahan berkualitas tinggi yang sudah dipercaya bukan hanya di Indonesia tapi juga di pasar internasional mulai dari Asia hingga Amerika dan Eropa,” tutupnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...