SERIKATNEWS.COM – Persatuan Apoteker Indonesia (PAFI) Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus bergerak dinamis. Dalam menghadapi transformasi digital yang kian masif di sektor kesehatan, PAFI Kulonprogo komitmen mewujudkan pelayanan yang lebih cerdas sesuai dengan tantangan zaman.
Seiring dengan perkembangan teknologi, digitalisasi farmasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para apoteker untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Digitalisasi farmasi telah mengubah lanskap pelayanan kesehatan.
Sebelum memasuki era digital, masyarakat hanya bisa berkonsultasi dengan apoteker secara langsung di apotek. Kini, dengan adanya teknologi, konsultasi dapat dilakukan secara online, bahkan pembelian obat pun bisa dilakukan melalui platform digital.
Namun demikian, di balik peluang yang besar, digitalisasi farmasi juga membawa sejumlah tantangan. Salah satunya adalah keamanan data pasien. Semakin banyaknya data pribadi yang tersimpan dalam sistem digital, risiko kebocoran data menjadi semakin tinggi.
Selain itu, digitalisasi juga menuntut para apoteker untuk terus meningkatkan kompetensi di bidang teknologi informasi. Dengan adanya tantangan itu, PAFI Kabupaten Kulonprogo berupaya meningkatkan kapasitas para anggotanya dengan mengadakan pelatihan dan workshop terkait dengan digitalisasi farmasi.
PAFI Kulonprogo juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, rumah sakit, dan perusahaan teknologi. Tujuannya, tentu untuk mengembangkan sistem informasi farmasi yang terintegrasi dan mudah digunakan.
Dilansir dari laman pafikabkulonprogo.org, Sabtu 14 September 2024, ada beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh PAFI Kulonprogo, antara lain:
Pengembangan aplikasi mobile
Aplikasi mobile yang dikembangkan PAFI Kulonprogo memungkinkan masyarakat untuk melakukan konsultasi dengan apoteker secara online. Selain itu, masyarakat dapat memesan obat, dan melacak status pesanan, hanya dengan smartphone.
Implementasi electronic health record (EHR)
EHR memungkinkan data kesehatan pasien tersimpan secara digital dan dapat diakses oleh tenaga kesehatan yang berwenang.
Pemanfaatan telefarmasi
Telefarmasi memungkinkan apoteker memberikan layanan konsultasi dan edukasi kesehatan kepada pasien secara jarak jauh.
Digitalisasi di bidang farmasi ini membawa sejumlah manfaat bagi masyarakat. Pertama, akses layanan farmasi yang lebih mudah, kapan saja, dan di mana saja melalui perangkat digital.
Kedua, kualitas pelayanan yang lebih baik. Dengan adanya data kesehatan yang terintegrasi, apoteker dapat memberikan pelayanan yang lebih personal dan tepat sasaran.
Ketiga, efisiensi. Proses pelayanan farmasi menjadi lebih efisien, sehingga masyarakat tidak perlu lagi antri lama di apotek. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...