SERIKATNEWS.COM – Pemerintah daerah perlu melakukan adaptasi terhadap perkembangan wisata digital agar tidak tertinggal dalam mengembangkan pariwisata di masing-masing wilayah. Hal ini disampaikan oleh Chusmeru, pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).
“Industri pariwisata kini telah memasuki era digitalisasi atau biasa disebut Pariwisata Digital 4.0. Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu melakukan adaptasi terhadap perkembangan wisata digital,” kata Chusmeru di Purwokerto, Jawa Tengah, dikutip dari Antara, Minggu (22/9/2019).
Chusmeru mengatakan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi pariwisata digital 4.0. Pertama, berkaitan dengan destinasi digital. Pemerintah daerah tidak cukup hanya menyediakan spot foto yang instagramabel saja di objek wisata.
Menurutnya, objek wisata yang hanya mengandalkan spot foto instagrambel sulit mengundang wisatawan untuk kembali berkunjung. Semestinya objek wisata harus selalu melakukan pemutakhiran secara berkala agar selalu ada hal baru yang bisa dinikmati wisatawan.
“Dengan demikian, setiap wisatawan yang berkunjung untuk kedua kalinya, ada perubahan, baik dalam hal spot foto maupun atraksi di objek wisata,” katanya.
Kedua, berhubungan dengan wisatawan digital atau biasa disebut wisatawan milenial. Hal ini berkaitan dengan ‘big data’ tentang perilaku dan pergerakan wisatawan dengan menggunakan internet.
“Pemerintah daerah perlu mengenali kebiasaan wisatawan dalam menggunakan internet untuk kepentingan reservasi hotel, transportasi, maupun kuliner. Segala informasi terkait wisata selalu dicari secara digital,” jelasnya.
Ketiga, terkait dengan pentingnya promosi digital. Dia menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu menyiapkan sumber daya manusia yang dapat mengenalkan dan menawarkan objek dan daya tarik wisata di daerah melalui media sosial.
Dia menambahkan, ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya promosi digital. Pertama, karena promosi digital lebih murah dibanding promosi konvensional. “Promosi bisa dilakukan di belakang meja, tanpa harus mengunjungi satu persatu wisatawan,” katanya.
Kedua, promosi digital lebih cepat penyebarannya dibanding dengan promosi konvensional. “Dalam hitungan detik, satu destinasi bisa dikenalkan ke berbagai penjuru dunia. Selain itu, setiap saat, informasi seputar objek wisata juga bisa diperbaharui,” tutupnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.