SERIKATNEWS.COM – Subsidi BBM hingga saat ini dinilai masih belum tepat sasaran bagi golongan ekonomi kelas bawah. Sebab, dalam BPS ukuran masyarakat miskin adalah berpenghasilan di bawah Rp400 ribu per bulan.
“Kalau yang disubsidi adalah pemakai motor, kan menjadi pertanyaan. Mereka ini para pejalan kaki, semestinya, tak menggunakan motor,” ujar pengamat Migas dan Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, seperti dikutip dari Monitor, Kamis 25 Agustus 2022.
Dikatakan, seharusnya subsisi BBM menyasar kepada orang bukan barang. Bagi masyarakat miskin tetap membeli BBM dengan harga sama, akan tetapi disubsidi dengan menggunakan kode tertentu.
“Tiga besar penggunanya yakni transportasi, industri dan niaga serta rumah tangga. Kalau ini mampu disasar kemungkinan angka subsidi tidak sebesar ini,” katanya. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...