Boleh percaya boleh tidak, kekuatan Jokowi saat ini adalah di bawah bayang- bayang orang orang Golkar.
Siapa yang tidak kenal Luhut Binsar Panjaitan, Yusuf Kala, Wiranto, Surya Paloh, dan lain- lain. Secara kasat mata mereka sebenarnya hanya berganti baju saja. Partai partai baru setelah reformasi adalah partai sempalan Golkar. Luhut adalah orang yg paling kuat pengaruhnya di Golkar setelah Yusuf Kalla, Wiranto dan Surya Paloh adalah orang orang yang lahir dari rahim Golkar. Jadi tidaklah mengherankan apabila kekuatan ini suatu saat akan kembali memimpin Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.
Maka pada saat ada pertemuan antara Luhut dan Prabowo itu adalah hal yang sangat wajar dan bukan suatu yang terjadi secara tiba tiba. Kita mengenal Prabowo, dialah mantu kesayangan rezim Suharto yang di gadang-gadang untuk meneruskan kelangsungan dinasti Cendana. Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin semua bisa terjadi dan berubah secara dinamis.
Pertemuan Luhut dan Prabowo memberikan sinyal positif kearah sana. Prabowo dibujuk Luhut untuk mau menjadi pendamping Jokowi sebagai cawapres di pilpres 2019, itu sesuatu yang sangat mungkin terjadi.
Andai betul-betul terjadi maka akan merubah peta kekuatan politik di negeri ini. Dan kita wajib bersyukur karena tidak akan ada kampret & kecebong lagi, hidup ini akan terasa damai dan nyaman, medsos akan sunyi dan sepi.
Kegamangan PKS dan PAN yang belum menentukan sikap justru akan bisa merubah keputusan Prabowo.
Dan akhirnya seandainya Prabowo betul-betul menerima pinangan Luhut maka akan banyak yang tersakiti dan kemungkinan itulah yang akan mendorong munculnya poros ketiga (PKS, PAN, PKB) dengan mengusung Gatot Nurmantyo sebagai capres dan Muhaimin iskandar sebagai cawapresnya.
Itulah politik, andai akhirnya Jokowi memenangkan pilpres 2019 nanti dengan jalan cerita seperti diatas maka jauh yang lebih menang adalah GOLKAR. Golkar sadar bukan saat ini dia harus berkuasa, dia harus meletakkan pondasi yang kuat dulu untuk kekuasaan yang langgeng di masa mendatang.
Jangan antipati dengan tulisan ini, ini hanyalah cerita FIKSI yang tidak boleh diyakini karena semua cerita itu hanya khayalan belaka dari penulisnya.
Pemerhati Politik, Aktivis Relawan Jokowi.
Menyukai ini:
Suka Memuat...