Oleh : Ilyas Mahpu
Ketika suatu bangsa besar, maka akan berhadapan dengan ancaman yang besar. Begitu pun dengan bangsa Indonesia, selalu berhadapan dengan berbagai problem yang besar. Oleh sebab itu, berbagai problem sosial-budaya, ekonomi, pendidikan, tentu terdapat pahlawan yang berjuang untuk mengatasi problem tersebut. Pahlawan yang memiliki nilai sosial, berjuang untuk martabat bangsa, tanpa mengharap imbalan yang setimpal. Saat ini, pahlawan tersebut dapat berwujud sebagai relawan.
Pada dasarnya, relawan merupakan seseorang atau sekelompok orang yang bersedia memberikan pikiran, tenaga, waktu, harta, dan sebagainya, kepada masyarakat sebagai perwujudan tanggung jawab sosial. Mereka melakukannya tanpa mengharapkan imbalan, kedudukan, kekuasaan. Relawan dapat terlihat dalam berbagai macam bentuk, seperti relawan pendidikan, relawan sosial, dan relawan politik..
Pentingnya Menjadi Relawan
Masyarakat merupakan salah satu elemen negara, maka masyarakat juga harus dapat berperan aktif dalam membangun Indonesia yang berdaulat secara politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Menjadi relawan begitu sangat penting mengingat kondisi Indonesia tidak sepenuhnya baik seperti kurangnya pemuda dalam membangun Indonesia, berikut bencana dan tipologi sosial sangat dinamis. Sehingga, bagi masyarakat harus membentuk relawan agar hal di atas dapat ditemukan bersama jalan keluarnya.
Relawan ini membentuk wadah dengan visi dan misi yang berbeda. Relawan hanya sebagai background komunitas dan organisasi yang dibangun. Hal demikian juga penting mengingat hal-hal baru yang akan diperoleh setelah ikut serta aktif dalam membantu sesama. Selain itu, menjadi relawan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan potensi diri, dapat mengeksplorasi peran yang berbeda. Artinya, ketika menjadi relawan kita dapat berperan dalam berbagai bidang, terlepas dari seseorang yang menekuni dalam bidang tertentu.
Ketika menjadi relawan, hal-hal yang baru bahkan mengesankan akan didapat sebagai pribadi yang paham terhadap situasi lapangan. Hal demikian akan menemukan sudut pandang yang berbeda dari sebelumnya. Pengalaman ini akan membuat seseorang cakap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat serta tidak akan mudah menyalahkan keadaan.
Relawan Pendidikan, Sosial, dan Politik
Pendidikan Indonesia masuk dalam kategori pendidikan yang belum merata sampai di pelosok daerah. Hal ini terbukti, masih banyak anak bangsa belum bisa merasakan sepenuhnya pendidikan. Kurangnya sumber daya manusia menjadi faktor utama selain infrastruktur yang kurang memadai. Maka hal ini tidak hanya pemerintah, sebagai warga negara juga harus ikut membangun pendidikan melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung pembangunan manusia yang beradab dan ber-intelektual.
Relawan pendidikan juga memiliki peran aktif menjadi bagian membangun pendidikan yang lebih memadai, terutama di daerah-daerah tertinggal. Inilah saatnya relawan pendidikan menjadi barisan terdepan, menggerakkan, mengawal pendidikan hingga merata sampai daerah atau pelosok terpencil lainnya.
Masalah-masalah kesejahteraan sosial juga menjadi problem yang sampai hari ini masih belum bisa terselesaikan. Mengingat kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya—UU RI No. 11 pasal 1 1989. Untuk itu, relawan sosial dapat menjadi mitra pemerintah dalam pelaksanaan upaya kesejahteraan sosial.
Relawan sosial dapat melakukan kegiatan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang memiliki keterbatasan kondisi. Keterbatasan kondisi tersebut berupa keterbatasan sandang, pangan, papan, maupun kondisi fisik atau kesehatan. Relawan sosial dapat membentuk kegiatan sosial dengan berbagai macam cara/bentuk, misalkan bakti sosial dan pemeriksaan kesehatan gratis. Relawan sosial dapat menyokong kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dan dapat menciptakan kesetaraan sosial. Peran ini menjadi penting, guna menanggulangi kondisi masyarakat yang berkekurangan dari segi ekonomi atau kesenjangan sosial.
Selanjutnya, dalam kontestasi pemilihan mulai dari pemilihan daerah, provinsi, bahkan pemilihan presiden juga melibatkan peran dan kontribusi dari relawan politik. Dalam konteks ini, relawan politik tidak dapat dikategorikan sebagai partisipasi yang dimobilisasi, karena partisipasi relawan politik adalah partisipasi suka-rela.
Baik pada relawan yang turun langsung ke masyarakat maupun relawan yang bergerak di media online. Sebenarnya ada dua elemen yang menjadi bagian dari gerakan relawan politik di antaranya relawan yang bergerak langsung untuk mengenalkan calon yang diusung—latar belakang calon, kualitas calon, dan kemampuannya dalam memimpin serta juga menjelaskan calon lawan yang diusung. Hal tersebut bertujuan untuk mencoba memberikan penilaian subjektif bagi masyarakat agar mereka bisa memilih calon yang dianggap mampu memimpin mereka ke depan. Selain itu, relawan juga bergerak dalam media-media online—seperti twitter, facebook, whatssap, dan media lainya—untuk menyebarluaskan kedua calon akan terlibat dalam kontestasi pemilihan.
Maka jadilah relawan yang baik untuk membangun bangsa Indonesia ke depan!
*Penulis adalah Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Aktivis PMII.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...