SERIKATNEWS.COM – Film dokumenter “Tinder Swindler” bercerita tetang penipuan yang dilakukan oleh Simon Leviev yang diketahui bernama asli Shimon Yahuda Hayut. Penipuan tersebut terungkap ketika Cecilie Fjellhøy melaporkan apa yang dilakukan oleh Simon Leviev terhadap dirinya kepada kepolisian Norwegia dan media massa terbesar di Norwegia, yakni VG.
Cecilie menceritakan pertemuannya dengan Simon Leviev berawal dari aplikasi kencan Tinder yang digunakannya. Dalam proses investigasi yang dilakukan para jurnalis dari media massa VG terhadap kasus Cecilie, ditemukan dua korban lainnya yakni Pernilla dan Ayleen. Keduanya juga bertemu dengan Simon Leviev melalui aplikasi kencan Tinder.
Ketiganya bertemu secara langsung, kemudian menjalin hubungan spesial dengan Simon. Namun, dari ketiganya hanya Pernilla yang menjalin hubungan pertemanan, sedangkan dua lainnya berhubungan dengan Simon sebagai pasangan kekasih.
Lewat hubungan yang dibangunnya, Simon kemudian memeras para korban dengan mempengaruhi psikologi mereka. Dari penipuan yang dilakukannya pada banyak orang yang tersebar di seluruh dunia, diperkirakan total keseluruhan penipuannya senilai 10 juta dolar.
Pola yang digunakan Simon dalam menipu korbannya tak jauh berbeda. Bahkan pada beberapa korban pola yang digunakannya cenderung sama.
Ketika hubungan yang dijalinnya dengan para korban sudah berjalan sesuai yang diinginkan, ia mempengaruhi psikologi korban sebab korban sudah merasa memiliki ikatan yang kuat dengannya. Ketika psikologi korban sudah terpengaruh, maka Simon akan memeras para korbannya.
Atas penipuan yang dilakukannya, ia pernah dipenjara selama 5 tahun di Finlandia. Namun, karena tak banyak media massa yang memberitakan tentangnya, bahkan berita tersebut hanya dituliskan dengan Bahasa Finlandia, nama Simon tak pernah benar-benar naik ke permukaan. Sehingga pada 2015 tersebut, penipuan yang dilakukan Simon tidak diketahui lebih banyak orang di dunia. Sehingga, Cecilie dan korban lainnya dapat ditipu olehnya.
Pada saat Simon memeras Ayleen, Simon dibuat menunggu lama oleh Ayleen untuk mendapatkan uang yang dimintanya. Hingga pada akhirnya Simon kehabisan uang dan memutuskan pergi ke Yunani. Setibanya di Yunani, Simon ditangkap oleh polisi setempat dan dijatuhi hukuman penjara selama lima belas bulan. Namun, Simon bukan ditangkap karena kasus penipuan yang ia lakukan. Ia ditangkap karena kasus pemalsuan passport.
Masa tahanannya pun berkurang menjadi hanya 5 bulan kurungan penjara, sebab ia berkelakuan baik selama tahanan. Hingga film dokumenter tersebut ditayangkan pada 2 Februari 2022, Simon tidak mendapatkan hukuman apa pun atas penipuan yang dia lakukan terhadap banyak perempuan yang ditemuinya melalui aplikasi kencan di seluruh dunia.
Bahkan saat pihak Netflix yang membuat film dokumenter tersebut menghubungi Simon, untuk menceritakan kasus tersebut dari sudut pandangnya. Simon hanya mengirimkan sebuah pesan suara dan menangkis kasus yang melibatkan dirinya tersebut dengan berkata bahwa semua informasi pada kasus ini adalah bohong dan mencermarkan nama baiknya. Bahkan dengan berbagai bukti yang dimiliki pihak korban, Simon masih menyangkal kasus penipuan yang dilakukannya.
Pihak hukum juga tidak bisa membuktikan bahwa Simon bersalah karena seluruh kartu kredit yang digunakan Simon untuk memeras para korbannya bukan atas nama dirinya. Melainkan nama palsu atau nama korban itu sendiri.