SERIKATNEWS.COM – Untuk pertama kalinya, teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia digubah menjadi musik. Tantangan ini dicipta oleh komponis Indonesia Ananda Sukarlan, dan akan ditayangkan di tempat paling ikonik.
Soekarno dianggap sangat berbahaya bagi penjajah Belanda sehingga harus diasingkan di kota kecil Ende di pulau Flores selama 4 tahun—dari tahun 1934 sampai 1938. Pada tahun 1945 beliaulah yang merumuskan Teks Proklamasi, kemudian menjadi Presiden Indonesia pertama.
Di Ende itulah ia memikirkan apa yang akan menjadi ideologi bangsa, Pancasila, yang terdiri dari 5 poin. Pikiran itulah yang menjadi awal dari sebuah bangsa merdeka yang diimpikan oleh Soekarno.
Ananda Sukarlan akan menayangkan perdana musik “Teks Proklamasi” dari taman rumah pengasingan Soekarno di Ende sebagai bagian dari konser online-nya “Soekarno: A Hero in Exile”. Penyanyinya yang dipilih Ananda adalah tenor muda Indonesia terkemuka Nikodemus Lukas “Niko”. Ananda punya alasan kuat untuk memintanya memperdanakan karya barunya ini.
“Niko adalah keturunan Cina. Saya tidak tahu apa agamanya, tapi yang pasti bukan Islam, yang merupakan agama lebih dari 90% orang Indonesia,” kata Ananda Sukarlan.
“Ini adalah sikap saya untuk menyatakan bahwa kemerdekaan dan kebebasan di Indonesia tidak hanya milik mereka yang disebut ‘pribumi’ dan mayoritas. Itu milik semua orang yang lahir dan tinggal di Indonesia, dan saya yakin Niko lebih merasakan dan mencintai Indonesia daripada banyak dari mereka yang mengaku asli tetapi menyalahgunakan sumber daya Indonesia untuk tujuan mereka sendiri, seperti korupsi,” tegas maestro piano itu.
Pemikiran dan sikap Ananda yang selalu jelas sangat memengaruhi karya musiknya. Melalui musiknya pula ia membuka pikiran banyak anak muda untuk toleransi dan menjembatani perbedaan pendapat, budaya dan agama. Atas alasan inilah pemerintah Italia menganugerahkan gelar Kesatria Italia “Cavaliere Ordine della Stella d’Italia” bulan November ini. Karena PSBB, penyerahan resminya dilakukan pada 17 November oleh Duta Besar Italia untuk Indonesia, Benedetto Latteri, bukan di Istana oleh Presiden Italia Sergio Mattarella kepada komposer & pianis Indonesia yang dielu-elukan oleh Sydney Morning Herald sebagai “salah satu pianis terkemuka dunia dan di garis depan dalam memperjuangkan musik piano baru”.
Ordine della Stella adalah penghargaan tertinggi negara yang diberikan setiap tahun oleh Presiden Republik Italia kepada 80-100 individu yang telah berkolaborasi dan memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama antara Italia dan negara asing di bidang sains, teknologi, pendidikan, sosial, filantropi, ekonomi dan seni.
Dalam video persembahan Ananda Sukarlan untuk Soekarno, Nikodemus Lukas juga akan menyanyikan lagu-lagu Ananda berdasarkan karya para seniman kesayangan Soekarno pada masanya, Sitor Situmorang dan pelukis/penyair S. Sudjojono, keduanya pernah difitnah sebagai komunis. Ananda juga akan tampil sebagai pianis membawakan lagu-lagu dari penulis lagu ternama Indonesia Kusbini dan Liberty Manik.
Video ini akan ditayangkan perdana di saluran YouTube “Budaya Saya” pada hari Selasa, 1 Desember, pukul 7 malam Waktu Indonesia Barat, atau 1 siang, Waktu Eropa Tengah. Ananda juga mengundang Canho Pasirua, pianis muda berbakat asli Ende untuk bergabung dengannya dalam konser ini. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.