JAKARTA – Sukabumi bukan hanya Gunawan “SAD Bor” saja, tetapi ada juga Kensa Nuraziz yang menciptakan permainan Catur Cerdas Cermat yang kini menjadi sorotan publik. Viral di TikTok, inovasi ini menarik perhatian masyarakat karena memadukan strategi bermain catur dengan unsur edukasi, bertujuan meningkatkan literasi anak-anak di Indonesia.
Unggahan video oleh akun TikTok @kensa_peradma menampilkan permainan Catur Cerdas Cermat. Video tersebut telah ditonton puluhan ribu kali dan memancing beragam komentar positif. Salah satu netizen, akun @anak****, berkomentar, “MasyaAllah baru kali ini jumpa cerdas cermat pakek catur.”
Sementara itu, akun @har**** menuliskan, “Positif banget sih ini, keren parah. Semoga konsisten yah bang.” Beberapa netizen bahkan mendorong pemerintah untuk mendukung inovasi ini. “Yang begini harus didukung sama pemerintah tuh,” ujar akun @tiara****.
Kensa Nuraziz, penggagas permainan ini, turut merespons di kolom komentar. “Alhamdulillah, insyaallah jadi bermanfaat. Di Taman Baca Peradma, ada pelajar yang tadinya tidak berprestasi kini mulai naik peringkat dengan bermain Catur Cerdas Cermat,” tulisnya.
Permainan ini berbeda dari catur pada umumnya. Catur Cerdas Cermat melibatkan tiga pemain yang harus menjawab pertanyaan edukatif sebelum dapat melangkahkan bidak catur. Jika gagal, mereka mendapatkan kartu “terjebak,” yang menjadi tantangan literasi di babak kedua.
“Permainan ini dirancang untuk meningkatkan semangat belajar. Fokus pemain terbagi antara menjawab pertanyaan dan strategi permainan, membuatnya lebih edukatif sekaligus menyenangkan,” jelas Kensa Nuraziz, Ketua Ruang Peradma.
Permainan ini dikembangkan sejak 2018 dengan dilatarbelakangi rasa resah ketika praktik kerja lapangan ke luar Kota Sukabumi. Yang dikenal Kota Sukabumi hanya yang jelek-jelek saja, padahal ada pecatur pertama Indonesia diakui internasional yaitu Herman. Saat itu, Kensa termotivasi untuk mengembangkan permainan catur.
Permainan ini terdiri dari dua babak. Babak pertama, pemain menjawab pertanyaan untuk melangkahkan bidak catur. Jika salah, pemain mendapatkan kartu “terjebak.” Babak kedua (final), pemain menghadapi tantangan literasi sesuai kartu “terjebak” yang dikumpulkan.
Menurut Kensa, format dua babak ini dirancang untuk menambah keseruan dan memastikan setiap pemain terlibat secara aktif. “Babak kedua membuat permainan lebih klimaks dan menanamkan nilai literasi dengan cara yang menyenangkan,” tambahnya.
Sejak diperkenalkan di Taman Baca Peradma, permainan ini telah memberikan dampak positif. Anak-anak yang sebelumnya kesulitan belajar kini menunjukkan peningkatan dalam prestasi akademik.
Inovasi ini mendapat apresiasi luas, tidak hanya dari masyarakat umum, tetapi juga dari lembaga pendidikan. Kensa berharap, Catur Cerdas Cermat dapat diadopsi lebih luas, baik oleh sekolah maupun instansi pemerintah, untuk meningkatkan minat baca anak-anak.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...