SERIKATNEWS.COM – Kepala Instalasi Gizi RSA UGM Yusmiyati menyebut ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait makanan, yakni keamanan dan nilai gizinya. Sebab, makanan yang dikonsumsi sejatinya untuk membuat kita lebih sehat dan bukan sebaliknya malah mendatangkan penyakit.
Hal tersebut disampaikan Yusmiyati dalam talkshow tentang ‘Cara Pengolahan Makanan yang Baik Tingkat Rumah Tangga’ yang digelar Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM beberapa waktu lalu.
“Yang utama di dalam kita mengonsumsi makanan yang perlu dilihat adalah bagaimana kita menjamin makanan-makan yang kita konsumsi (keamanan dan nilai gizinya). Agar jaminan makanan itu bisa membuat tubuh kita lebih sehat, jadi tidak berpotensi terkait berbagai masalah kesehatan. Mudah-mudahan dengan hari gizi nasional yang ke 62 ini, kita bersama-sama untuk kembali ke pola hidup yang sehat, agar kita sehat, kuat, dan bisa memberikan kontribusi positif bagi Indonesia,” kata Yusmiyati.
Dalam talkshow yang disiarkan melalui kanal Youtube RSA UGM, Yusmiyati mengatakan bahwa penjaminan terhadap makanan dimulai dari tahap pemilihan bahan makanan sampai pada pengolahannya. Dalam memilih bahan makanan, yang perlu diperhatikan adalah bahan makanan yang kita beli dalam keadaaan baik.
Misalnya ikan, maka beli dan pilihlah ikan yang segar. Tanda-tanda ikan masih segar bisa dilihat insang ikan masih bewarna merah atau belum kecoklatan. Kemudian, mata ikan masih cembung dan belum cekung. Jika sudah cekung, maka sudah tidak bagus.
Terkait daging, maka periksalah warna, kekenyalan daging, dan baunya. Pilihlah daging yang masih bewarna merah segar, tekstur yang kenyal, dan berbau segar.
“Nah kemudian (juga) hati-hati ketika membeli daging dalam bentuk giling. Pertama lihatlah warnanya dulu, jika warnanya sudah agak mendekati biru atau hijau (gelap), itu bisa menjadi pertanda bahwa daging giling tersebut diambil dari sumber daging yang tidak baik,” imbuh Yumiyati.
Terkait tepung, pilihlah tepung yang tidak bernoda dan berjamur. Perhatikan di mana tepung tersebut di-display dalam toko. “Jangan pilih tepung yang diletakkan di tempat lembab, atau pilihlah tepung yang ditelakkan di atas rak,” katanya lagi.
Jika mau membeli makanan kaleng, Yusmiyati menegaskan untuk membeli makanan kaleng yang belum penyok. Sebab, jika makanan kaleng sudah penyok, maka ada kemungkinan terjadinya kebocoran tempat masuknya bakteri.
“Untuk keseluruhannya, agar aman, maka pilihlah bahan makanan yang sudah melalui sertifikasi yang jelas. Periksa label bahan makanan apakah sudah melewati badan pemeriksa atau belum,” katanya.
Yusmiyati pun menyinggung terkait tindakan penghangatan atau memanaskan kembali makanan yang telah dimasak. Sebab, tindakan penghangatan kembali dapat mengancam kerusakan gizi dalam makanan.
Menurutnya, makanan yang paling rentan mengalami kerusakan ketika dipanaskan, diketahui melalui riset adalah telur. Sedangkan yang paling stabil atau tidak rentan rusak adalah daging ketika dimasak untuk kedua kalinya dan seterusnya.
“Kemudian juga adalah sayur. Sayur juga bahan makanan yang cepat sekali rusak, kandungan vitamin dalam sayur mudah sekali rusak ketika dipanaskan,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...