SERIKATNEWS.COM – Tingginya kasus kekerasa seksual mendapat sorotan dari Septiana Nurlaeli, aktivis perempuan asal Kota Malang. Ia mengatakan persoalan kekerasan seksual merupakan gambaran gunung es, data yang ada masih sebatas yang terlihat.
Menurutnya, lemahnya kontrol keluarga terhadap anak menjadi salah satu sebab. Selain itu, penegakan hukum belum memunculkan efek jera masih menjadi persoalan di Indonesia.
Karena itu, pemerintah diminta lebih konsisten lagi. “Harus ada tindakan hukum atau pun memberikan efek jera kepada pelaku,” kata Septi sapaan akrabnya, Sabtu 17 Agustus 2022.
Septi mengatakan, kekerasan terhadap perempuan dan anak harus menjadi perhatian khusus baik dari pusat hingga pemerintah daerah. Sebab, sebagian besar korbannya adalah anak di bawah umur, hal ini akan merusak masa depan.
“Diperlukan komitmen pemerintah dan penegak hukum dalam regulasi dan vonis yang membuat jera pelaku, yang jauh dari saat ini ada,” katanya.
Ia juga menambahkan, perlunya edukasi dan sosialisi terhadap masyarakat yang paling bawah hingga atas.
“Libatkan seluruh lini paling bawah yakni Rukun Tetangga, melalui kegiatan yang ada di lingkungan masing-masing, apakah dasawisma, pengajian maupun kegiatan Posyandu, bisa dijadikan sarana atau media bersosialisasi. Termasuk juga jika ada masyarakat yang menjadi korban, jangan takut untuk melapor, ada wadah untuk menyampaikan pengaduan,” pungkas Septiana Nurlaeli. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...