SERIKATNEWS.COM – Ratusan warga Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Sumenep mengepung Kantor Kecamatan dengan melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (19/08/2021).
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh pernyataan Camat Batang yang menginstruksikan Kepala Desa untuk mencuri sapi warga yang tak mau divaksin, yang disampaikannya pada acara Rapat Kordinasi Rencana Pelaksanaan Vaksi Serentak di Kabupaten Sumenep di Pendopo Kantor Kecamatan Batang-Batang, Jumat (13/08/2021).
Mereka merasa dirugikan oleh ucapan yang tidak senonoh dilontarkan oleh seorang camat tersebut. Aksi dari PPS digelar dengan membawa sebuah kertas dan bertuliskan 3 poin yakni, Camat meresahkan turunkan camat, camat wajib ganti sapi warga yang hilang, bupati jangan diam membisu.
Menurut Ketua PPS, Abdilah Zain, dirinya menyayangkan kejadian ini. Harusnya, menurutnya pejabat publik ini mengayomi dan memberikan edukasi pada masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Akan tetapi kali ini edukasinya salah. Pihaknya telah mengancam masyarakat sekitar.
“Kemarin telah dikabarkan ada warga yang kehilangan sapinya, tentu hal ini sangat memperkuat gerakan kita bahwa atas instruksi kecamatan sebenarnya sudah dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tukas Zain.
Zain menambahkan, sehubungan dengan adanya sapi yang hilang, pihaknya akan memproses hukum dan meminta ganti sapi warga yang telah hilang. “Pada intinya kami minta tanggung jawab dari camat atas dasar perkataannya itu. Karena dalam perkataan tersebut itu menunjukkan sebuah perencaan, atas kehilangan salah satu sapi warga yang hilang,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Sekretaris Camat, Ach Rusdi mengatakan dirinya tidak punya wewenang terkait hal tersebut. Pihaknya mengaku semuanya sudah dalam penanganan Bupati Sumenep. “Hal ini sudah kewenangan kabupaten, kami tidak punya kewenangan apapun,” jelasnya.
Mengingat sapi yang hilang, lanjut Rusdi, itu hanya sebatas kebetulan saja. Sebab, di Kecematan Batang-batang sudah sering sekali banyak yang kehilangan sapi. “Itu hanya kebetulan saja kok, mulai pasca Pilkada dan Pilkades itu memang sudah banyak warga yang kehilangan sapi,” jelasnya.
Menyukai ini:
Suka Memuat...