SERIKATNEWS.COM – Sebagai platform pembayaran digital, rewards dan layanan keuangan terdepan di Indonesia, OVO kini telah membuka akses permodalan kepada UMKM di Indonesia sebagai upaya mendukung UMKM di tengah pandemi Covid-19 agar tetap bertahan dan bahkan maju.
Adapun salah satu cara yang dilakukan oleh OVO untuk meningkatkan inklusi keuangan digital yaitu menyediakan layanan pinjaman yang ditujukan bagi UMKM.
“Sebetulnya misi kami adalah membuat suatu layanan keuangan pinjam-meminjam yang transparan, mudah diakses, dan juga terjangkau untuk seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar peran dan tanggung jawab pemberi pinjaman dan peminjam jelas dan sesuai aturan yang berlaku. Daripada kita pinjam ke keluarga, tetangga atau rentenir, terms & conditions-nya sering kali tidak jelas. Sementara apabila pinjam ke bank harus buka tabungan dan punya histori transaksi perbankan dahulu,” ungkap Natasha Ardiani, VP Lending OVO, orang yang bertanggung jawab pada bisnis lending, Rabu (28/10/2020).
OVO sangat mendukung agar para pelaku UMKM bisa terus melanjutkan usaha mereka dan bisa naik kelas menjadi usaha yang lebih besar. “Sejak awal pandemi ini, kita fokus ke B2B (Business to Business) atau business lending. Oleh karenanya, kami sedang menggenjot pinjaman UMKM bekerjasama dengan Taralite dalam bentuk modal kerja dan anjak piutang untuk membantu kas keuangan mereka tetap bisa terus berjalan. Itu salah satu layanan pinjam meminjam yang bisa kami berikan untuk para UMKM agar mereka bisa segera bangkit kembali,” tutur Natasha.
Selain yang sudah disebutkan di atas, salah satu cara OVO untuk meningkatkan inklusi keuangan digital dengan banyak menjalin kerjasama dalam program-program pemerintah, seperti menjadi mitra pemerintah dalam menyalurkan insentif Kartu Prakerja yang saat ini sudah berhasil menjangkau lebih dari 1,3 juta penerima manfaat.
Tidak sekedar meningkatkan inklusi keuangan, dengan cara seperti itu OVO bisa memberikan edukasi pada masyarakat terkait keuangan digital. OVO menyadari bahwa adanya kerja sama antara pemerintah dan pelaku industri keuangan sangat diperlukan, guna menciptakan serta menggerakkan masyarakat non-tunai atau cashless society.
Menyukai ini:
Suka Memuat...