SERIKATNEWS.COM – Pengamat militer Susaningtyas H.N. Kertopati menilai diplomasi yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.
Menurutnya, Prabowo mampu melakukan diskusi ilmiah langsung dengan para menteri pertahanan negara-negara maju. Kemampuan komunikasi dan bahasa internasional yang dikuasai Prabowo Subianto mendukung diplomasi pertahanan.
“Pembicaraan empat mata kerap dilakukan sehingga berbagai kesepakatan dapat dilakukan dengan cepat dan penuh kepercayaan,” kata Susaningtyas dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 13 Desember 2021.
Menurut Nuning, skema yang dijalankan oleh Prabowo untuk datang dan bernegosiasi alutsista langsung dengan petinggi negara lain, biasa dikenal dengan government to government (G to G) atau antar pemerintahan.
Skema ini dinilai lebih efisien untuk memperoleh banyak kesepakatan kerja sama di bidang pertahanan antar negara yang menguntungkan bagi industri pertahanan masing-masing sekaligus mendapatkan harga alutsista terbaik.
“Gaya khas Prabowo blusukan mendatangi petinggi pemerintah negara lain dalam mencari kesepakatan kerja sama pengadaan alutsista canggih lebih efektif karena memotong rantai perantara,” imbuhnya.
Nuning juga menilai strategi diplomasi pertahanan Prabowo tidak pernah dilakukan oleh pejabat sebelumnya. Jadi, merupakah terobosan yang cerdas dalam kebijakan pengadaan alat pertahanan dan keamanan (alpahankam).
“Kerja sama tersebut sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan atas rencana pengadaan alutsista TNI. Kepercayaan internasional sangat mendukung pengadaan alutsista TNI sesuai dengan kebijakan luar negeri Indonesia,” tambah mantan anggota Komisi I DPR itu.
Alutsista yang diincar Indonesia saat ini, seperti fregat Arrowhead 140, pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene, adalah alutsista yang tergolong canggih lantaran berteknologi militer kelas menengah ke atas sehingga dibutuhkan kemampuan negosiasi yang tinggi.
Namun, dari hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Inggris, Indonesia kini telah berhasil memboyong lisensi kapal fregat Arrowhead 140 yang disepakati kedua negara pada bulan September 2021. Inggris mempersilakan Indonesia memproduksi kapal fregat tersebut di galangan PT PAL Indonesia (Persero) dengan memberdayakan SDM lokal.
Sementara itu, hasil diplomasi pertahanan Prabowo ke Prancis, Indonesia telah memperluas dan menambah kerja sama penting dengan Prancis, yaitu di bidang industri pertahanan, kerja sama pasukan pemelihara perdamaian, pemberantasan terorisme, intelijen, pelatihan dan pendidikan militer, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lain-lain. Kerja sama itu tertuang dalam kesepakatan Defense Cooperation Agreement (DCA). (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...