PAMEKASAN – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat IAIN Madura menunjukkan bahwa solidaritas perempuan hadir dalam berbagai bentuk. Melalui doa bersama dan ngaji, mereka memberikan dukungan moral bagi keluarga korban insiden carok di Sampang.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu malam (23/11/2024) di Kantor PMII IAIN Madura ini membuktikan bahwa pergerakan perempuan tak hanya dalam aksi fisik. Namun, juga dalam penguatan mental dan spiritual.
Ketua KOPRI Anisa Nizara menjelaskan bahwa acara ini adalah cara KOPRI menegaskan peran perempuan dalam menghadapi kesulitan. Doa bersama tidak hanya untuk almarhum, tetapi juga untuk keluarga yang ditinggalkan, agar diberikan kekuatan.
“Kami adalah keluarga dalam pergerakan. Saat salah satu dari kita diuji, yang lain hadir untuk memberikan kekuatan. Inilah cara perempuan bergerak, dengan solidaritas yang tulus,” ujar Anisa.
Acara berjalan dengan suasana haru, di mana Anisa mengingatkan para kader tentang pentingnya peduli terhadap sesama, terutama perempuan. Ia menekankan bahwa dukungan moral antar perempuan memiliki kekuatan yang tak selalu tampak, tetapi sangat berarti.
Ketua KOPRI Pengurus Cabang (PC) PMII Pamekasan, Maftuhah, juga hadir dan menambahkan bahwa doa bersama adalah bentuk pergerakan perempuan. “Kehadiran kita di sini adalah bukti bahwa perempuan bisa menjadi penopang di tengah kesulitan,” katanya.
Doa bersama bertema “Dzikir, Fikir, Amal Sholeh” ini berlangsung khusyuk dengan zikir dan doa untuk korban yang berpulang dan keluarga yang ditinggalkan. KOPRI IAIN Madura ingin menyampaikan bahwa kekuatan perempuan tidak hanya terlihat dari tindakan, tetapi juga dari ketulusan hati.
Di akhir acara, Anisa mengingatkan bahwa solidaritas adalah inti dari pergerakan. Perempuan bisa bergerak kapan saja dan di mana saja, dengan cara sederhana yang memberi dampak besar. “Doa ini adalah bentuk kepedulian kita,” pungkasnya.
Jurnalis Serikat News Pamekasan, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...