SUMENEP – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kepulauan Kangean dan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya muncul indikasi korupsi dalam pelaksanaannya, kini program perumahan tersebut diduga kuat menggunakan kayu ilegal dari kawasan hutan lindung.
Ketua Garuda Sakti Bersatu (Gardu) Jawa Timur, Badrul Aini mengungkapkan pihaknya menemukan indikasi bahwa material papan kayu yang digunakan untuk membangun rumah dalam program BSPS berasal dari aktivitas penebangan liar.
“Kami mendapatkan fakta di lapangan bahwa kayu-kayu tersebut bukan dari jalur distribusi resmi. Padahal, Perhutani Kangean telah menyediakan kayu mahoni legal dalam jumlah cukup banyak. Namun anehnya, tidak satu pun kayu legal itu digunakan dalam proyek,” kata Badrul saat dihubungi, Kamis (24/4/2025).
Badrul menyebut bahwa temuan tersebut mengindikasikan adanya praktik ilegal yang melibatkan oknum tertentu yang memanfaatkan proyek pemerintah untuk keuntungan pribadi. Ia menilai, selain merugikan negara karena penggunaan kayu ilegal ini juga berpotensi merusak ekosistem hutan lindung di kawasan Kangean.
“Jika dugaan ini terbukti, maka jelas telah terjadi pelanggaran serius, baik terhadap hukum lingkungan maupun integritas program BSPS itu sendiri,” tambahnya.
Atas temuan ini, Gardu mendesak aparat penegak hukum, termasuk kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk segera melakukan investigasi menyeluruh.
“Tujuan BSPS adalah membantu masyarakat membangun rumah yang layak. Tapi jika dijalankan dengan cara-cara seperti ini justru berpotensi menjadi bencana ekologis dan hukum,” ujar Badrul.
Sementara, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kangean, Agus Susanto memberikan klarifikasi bahwa tidak semua kayu yang dimanfaatkan dalam proyek berasal dari kawasan hutan lindung.
“Tudingan itu tidak sepenuhnya benar. Ada kayu yang berasal dari lahan desa dan dari lokasi pembersihan lapangan saat persiapan tanam. Umumnya, kayu-kayu ini tidak termasuk kayu produksi dan berukuran kecil. Daripada dibakar, dimanfaatkan oleh pekerja Babat,” jelas Agus Kepada Serikat-News.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...