Selama ini setiap kali mendengar kata nuklir rasanya seperti melihat hantu kematian mengintai umat manusia. Benarkah dan mengapa bisa demikian?
Karena memang energi nuklir adalah energi yang maha dahsyat tidak terhingga. Energi yang dapat menciptakan alam semesta beserta isinya. Galaks, Bintang, Planet dsb sebagaimana teori ledakan besar “Big Bang” terbentuknya alam semesta.
Sebagaimana dikatakan dalam teori Ekivalensi massa energi: E = mc2 Einstein yang terkenal mengenai energi dan massa atom. Hingga sekarang rahasia tersebut terus dipelajari manusia melalui usaha menemukan yang disebut Partikel Tuhan.
Disamping kekuatan yang maha dasyat ini. Juga terdapat awal mula lahirnya kehidupan di alam semesta. Kehidupan baru yang terus tumbuh selaras dengan majunya akal budi umat manusia.
Dari ilmu pengetahuan mengenai atom muncul pula benih benih tanaman varian baru. Bibit bibit tanaman varitas unggul dikembangkan. Tehnik kedokteran juga mendapatkan manfaat besar dari setiap penelitian yang berhubungan dengan energi nuklir.
Umat manusia semakin belajar bahwa dari kekuatan dahsyat yang pernah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Sebenarnya energi nuklir juga terdapat kekuatan besar pendukung kehidupan umat manusia dan ramah lingkungan.
Hal inilah yang dicita-citakan Bung Karno ketika memerintahkan membangun reaktor atom Indonesia. Yaitu untuk kemajuan kehidupan bangsa dan negara bagi rakyat yang tercinta.
Pusat penelitian nuklir di Indonesia telah memberikan berbagai jenis varietas unggul tanaman hasil rekayasa radiasi atom untuk para petani, maupun produk-produk bidang kesehatan.
Apakah cukup hanya untuk bidang pertanian, dan kesehatan saja manfaat yang bisa diberikan dengan adanya reaktor atom sebagaimana yang selama ini dihasilkan oleh lembaga penelitian seperti BATAN?
Tentu tidak hanya itu saja, masih banyak bidang-bidang sektor kehidupan yang bisa mendapatkan keuntungan dari energi yang dihasilkan reaktor nuklir.
Kehidupan masyarakat modern tentu seketika berubah menjadi menusia purbakala jika tidak memiliki energi listrik. Kita bayangkan kehidupan manusia tanpa adanya energi listrik. Kehidupan peradaban manusia modern sangat erat dengan energi listrik.
Maka bisa tarik garis selanjutnya. Apakah pasokan energi listrik yang dibutuhkan sekarang sudah mampu mencukupi segala aspek kehidupan? Jawabnya tidak. Seumpama saja masyarakat kota, semua sudah menggunakan mobil listrik dan kemudian malam hari setelah pulang kerja bersama-sama mengisi baterai mobilnya. Apa yang terjadi?? Dengan kondisi pasokan listrik yang terbatas kota tersebut bisa mengalami gelap-gulita, akibat pasokan listriknya tersedot habis untuk mengisi baterai mobil listrik. Demikian juga keperluan akan pasokan listrik untuk keperluan industri yang semakin lama semakin meningkat sejalan dengan permintaan pasar.
Setiap saat kebutuhan energi listrik terus meningkat, dan bila diproduksi dengan pembangkit listrik murah dengan pola sekarang sangat berdampak terhadap lingkungan akibat pencemaran udara maupun rusaknya ekologi lingkungan. Negeri China mulai mengurangi pembangkit listrik dengan memakai bahan baku fosil seperti batubara, akibat polusi yang dihasilkan sedemikian tinggi. Penambangan batubara di kalimantan menghasilkan danau-danau buatan yang berbahaya yang tentu akan semakin banyak lagi jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Masyarakat memerlukan energi listrik murah tanpa subsidi yang memberatkan keuangan negara dalam berproduksi, sehingga selanjutnya mampu menghasilkan barang dengan nilai kompetitif dipasaran. Negara tentu tidak bisa berlama-lama menanggung subsidi untuk menekan harga listrik, demikian juga pelaku ekonomi menginginkan produk-produk yang kompetitif di pasar dunia.
Maka alternatif yang bisa memenuhi harapan akan kebutuhan ini ada pada penggunaan energi nuklir sebagai kunci utama, untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang dicita-citakan Bapak Pendiri bangsa Indonesia, Ir. Sukarno.
Kemajuan tehnologi dalam menangani energi nuklir, telah bergerak semakin maju baik dalam penerapan sistem baik pada reaktor fisi maupun fusi. Dan tentu yang terpenting adalah faktor keselamatan tidak hanya secara tehnis namun juga berbagai persyaratan peraturan keselamatan, selain terhadap para pekerja sektor nuklir, dan juga tentu masyarakat serta ekologi lingkungan.
Bagaimana sebuah reaktor nuklir boleh dibuat, harus mampu memenuhi segala aspek keselamatan. Lembaga International Atomic Energy Agency, disingkat IAEA adalah sebuah organisasi independen yang didirikan pada tanggal 29 Juli 1957 dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Markas IAEA terletak di Wina, Austria, dan beranggotakan 137 negara termasuk Indonesia.
Namun tentunya “Hantu Nuklir” masih saja menghantui pada sebagian besar masyarakat Indonesia untuk penggunaan lebih luas dalam memanfaatkan energi nuklir. Hantu Nuklir inilah yang menjadi faktor penghambat dalam memperluas penggunaan sumber daya nuklir.
Maka pemerintah dalam hal ini sudah seharusnya melakukan langkah-langkah strategis dalam mengusir momok atau hantu nuklir. Sosialisasi yang sungguh perlu dilakukan jauh-jauh hari oleh pemerintah sangat minim dilakukan hingga saat ini. Krisis energi sudah berada didepan mata. Apakah sama sekali tidak ada langkah konkrit dalam mengusir hantu nuklir??
Masyarakat sudah semakin menunggu mendesak solusi pemerintah Indonesia untuk memulai langkah awal dalam mengatasi kesulitan energi listrik yang semakin lama tidak saja memberatkan kehidupan rakyat, dunia industri dan juga keuangan negara akibat subsidi semakin membesar.
Berbagai penelitian mengenai rencana lokasi dibangunnya PLTN sudah beberapa kali diajukan, selalu mengalami kendala tidak terpecahkan akibat hantu nuklir masih bergentayangan. Mitos sebagai energi berbahaya, masih terus menghantui, padahal lebih dari lima ratus pembangkit nuklir yang setiap hari bekerja telah banyak memberikan manfaat besar bagi kehidupan umat manusia.
Kita lihat bagaimana negara-negara besar penggguna energi nuklir canggih seperti Rusia, Perancis, China, Korea Selatan telah mendapat manfaat besar dari energi nuklir. Demikian juga negara seperti India, Irak dan Vietnam akan menyusul memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi penggerak ekonomi masyarakat.
Apakah kita akan terus menerus menjadi penonton serta setiap hari mengeluhkan mahalnya Tarif Dasar Listrik yang semakin mencekik leher?
Menyukai ini:
Suka Memuat...