SERIKATNEWS.COM – Sejak tahun 2005, setiap tahun selalu diperingati: Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), tujuannya agar Indonesia bebas sampah pada tahun 2020, walaupun secara praktik belum ada inovasi secara radikal yang bisa membebaskan negara dari sampah.
Karena dirasa sangat kurang, Pemerintah Kota Tangerang Selatan setiap tahun gencar mensosialisasikan kepada masyarakat agar terus peduli terhadap sampah, serta surat edaran untuk kerja bakti setahun sekali kepada seluruh jajaran Dinas dan Kecamatan adalah keniscayaan jika tidak bersinergi secara continue dengan masyarakat untuk pengelolaan sampah.
Faktanya, pelanggaran demi pelanggaran terhadap lingkungan, acap kali terjadi. Karena buang sampah sembarangan bagi sebagian masyarakat Indonesia sudah menjadi budaya dan kotornya air limbah industri juga mencemari sungai kota masih dapat kita temui di Kota yang berlogo Anggrek tersebut.
Walaupun sudah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan, Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, tetapi penegakan aturan masih belum tercermin dalam program-program pemerintah jangka pendek dan menengah di Pemerintahan Ibu Wali Kota Hj. Airin Rachmi Diany SH. MH. Wabil khusus perhatiannya kepada Sungai Jeletreng dinilai masih sedikit.
Menurut Aquari Shandy, kordinator Sekber Jeletreng pada HPSN 2019 mengatakan bahwa sampah adalah permasalahan kita bersama.
“Diperlukan sinergisitas semua pihak, diperlukan kerja keras dan kerja nyata untuk menyelesaikannya. kita harus mulai peduli kelestarian Sungai untuk warisan anak cucu kelak,” tegasnya.
Pada hari Minggu (24/2/2019), Sekber Jeletreng bertepatan dengan HPSN 2019 melakukan kegiatan rutin bulanan mengoperasi sisir sungai.
Opsir sungai ini sudah dilakukan selama 2 tahun belakangan ini, operasi kali ini dilakukan oleh 30 anggota dan terfokus pada bendungan sampah di sekitar Taman Kota II Tekno Park.
Putra, peserta operasi sisir sungai Jeletreng mengatakan, bahwa di lapangan banyak di temui pohon tumbang serta ada penyumpalan sampah, akibatnya sampah-sampah tersebut tidak mengalir sampai ke Danau Taman Kota II.
“Sampah yang di bendung tersebut, mengakibatkan tumpukan sampah sepanjang 20 meter, di sepanjang aliran menuju ke danau, sampah botol plastik dan sterafom tempat makanan mendominasi sampah yang ada di sungai Jeletreng,” ujarnya.
Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam membersihkan sungai, yang dimulai dari kampung Setu finis di Taman Kota II, sejak pukul 09:00 sampai 13:00 WIB. Sekber Jeletreng juga melakukan kampanye dengan membagi bagikan stiker “Sungai Bukan Tempat Sampah” kepada pengunjung Taman Kota II Tangsel.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...