SERIKATNEWS.COM – Perhelatan G20 yang akan digelar di Bali dianggap sebagai peluang untuk kebangkitan ekonomi Indonesia khususnya di Bali. Hal tersebut diketahui melalui Diskusi Publik dan Konferensi Pers yang digelar oleh Cipayung Pus Bali di Media Center Dinas Pariwisata Bali pada Senin, 7 November 2022.
Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 100 mahasiswa dari berbagai elemen aktivis pergerakan di Bali tersebut, turut pula dihadiri Akademisi Universitas Udayana Efatha FB Duarte yang memberikan perspektif tentang momen G20, bisa menjadi ajang perdamaian bagi negara-negara di dunia internasional.
Sementara Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta mengatakan, dengan terlaksananya G20 khususnya sektor pariwisata Bali sangat terdampak besar secara positif.
“Hotel-hotel mulai penuh dan ramai serta banyak pelaku pariwisata mulai bangkit, karena inilah momentum positif ajang pulihnya ekonomi pariwisata di Bali,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kelompok Cipayung Plus Bali yang tediri dari KMHDI, IMM, GMKI, HMI, PMII dan GMKI, menutup Diskusi Publik dengan melakukan Konferensi Pers. Terdapat lima poin pernyataan sikap, yakni:
-
Mendorong gubernur Bali untuk menjadikan G20 sebagai aspek pemulihan pariwisata Bali.
-
Mendesak pemerintah dalam menyelenggarakan G20 agar memberikan dampak secara langsung terhadap UMKM Bali dan masyarakat Bali secara umum.
-
Mendorong pemerintah provinsi Bali agar komitmen dalam membangun fasilitas publik tidak hanya pada momentum tersebut, dan mengembangkan ekowisata sebagai model baru pariwisata Bali.
-
Memastikan pada pemerintah pusat agar hasil pembahasan G20 dapat melahirkan kebijakan publik yang berdampak positif pada sektor kesehatan, lingkungan dan ekonomi nasional.
-
Mengajak pada seluruh masyarakat Bali untuk tidak terprovokasi dan mengawal secara bersama sama kesuksesan terlaksananya KTT G20 di Bali, sebagai wajah Indonesia di mata internasional.
Menyukai ini:
Suka Memuat...