SERIKATNEWS.COM – Kepala Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar telah meminta maaf mengenai penyebutan 198 pesantren diduga terafiliasi terorisme. Permintaan maaf dilakukan setelah pertemuan antara pimpinan pondok, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komisaris Jenderal Syafruddin dan para kiai serta forum alumni pondok pesantren di gedung DMI, Jakarta Timur. Ia pun meminta maaf di depan jajaran petinggi MUI di kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis, 03 Februari 2022.
Direktur LCRT PB PMII Kabul Doni mengatakan bahwa permintaan maaf tersebut sebagai acuan untuk ke depannya terhadap statment yang telah dilontarkan. Dengan disebutkannya 198 pesantren terafiliasi terorisme, maka dengan itu harus disertai dengan data yang valid agar tidak menjadi bumerang dan penafsiran liar di kalangan masyarakat.
“Tidak salah menyampaikan hal tersebut tetapi dapat memberikan datanya, karena permasalahan mengenai terorisme ini harus diakui dan dapat diselesaikan. Di mana masyarakat juga tidak bisa mengabaikan kelompok ini di Indonesia, maka dari itu kita dapat serta menangkal penyebaran paham terorisme. Yang mana BNPT dan Kemenag dapat menyingkronkan data-data terutama di daerah-daerah sebagai wadah yang dipercaya oleh masyarakat,” ujar Kabul Doni Ketua LCRT PB PMII, dan Mahasiswa Pasca UI, Selasa, 08 Februari 2022.
Terkait dengan permasalahan yang terjadi, diharapkan jangan ada di negeri ini sedikit pun kebijakan maupun tindakan yang dibuat terkesan merugikan khalayak banyak ataupun Islamofobia, karena dinilai perlunya kerja sama yang baik antara pemerintah serta elemen umat sampai ke masyarakat untuk menghindari kegaduhan yang tidak diinginkan. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.