SERIKATNEWS.COM – Academy Environmental Recovery (AER Movement) menggelar acara webinar bertajuk “Ngobar Vol.1”, pada Selasa, (2/11). Acara tersebut menghadirkan dua pembicara utama, yakni Noeldio yang merupakan Co Founder dari Umah Rubbish dan Akmal Idrus yang merupakan Founder dan CEO Rappo.id.
Acara tersebut dipandu oleh Meisya Kus Alvhira sebagai moderator. Diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Muhammad A. Syafri Salampessy selaku Founder dari AER Movement.
Dalam sambutannya, Syafri menyampaikan bahwa webinar ini diselenggarakan untuk membuka ruang bagi anak muda untuk membicarakan terkait isu sampah. Hal ini sejalan dengan acara webinar yang bertemakan, “Zero Waste Lifestyle: It Starts With You, for a Better Sustainable Living”.
Syafri menjelaskan, Komunitas AER Movement baru terbentuk kurang lebih dua bulan ini. Terbentuk atas dasar keinginan menciptakan kebiasaan baru untuk melestarikan lingkungan di kalangan anak muda.
“Kita pengen sama-sama melatih anak muda yang ada di seluruh Indonesia kalau bisa untuk sadar akan masalah sampah ini. Bukan hanya sadar untuk diri sendiri tapi kita berani bertindak dan influence orang di sekeliling kita,” jelasnya.
Melestarikan lingkungan bisa dilakukan mulai dari megubah gaya hidup pribadi dengan konsep “Zero Waste”. Menurut Noeldio, Zero Waste adalah kegiatan individu dalam mengurangi produksi sampah sehari-hari. Gaya hidup Zero Waste memiliki kunci yakni dimulai dari sendiri dan percaya bahwa setiap orang mempunyai pengaruh yang besar untuk berdampak pada lingkungan dan sekitarnya.
Dalam acara webinar yang diselenggarakan melalui Zoom itu, Noeldio juga menjelaskan bahwa komunitas Umah_Rubbish yang dibentuknya memiliki konsep Zero Waste tersendiri. Ada enam konsep Zero Waste yang diadopsi oleh komunitasnya, yakni rethink atau berpikir kembali dalam membeli dan menggunakan barang, refuse atau menolak membeli barang yang tidak dibutuhkan, reuse atau menggunakan kembali barang yang masih bisa dipakai, reduce atau mengurangi pembelian barang dan produksi sampah, rot yakni mengubah sampah organik menjadi kompos, dan yang terakhir adalah recycle atau daur ulang.
Untuk mengurangi produksi sampah, Umah Rubbish juga menyediakan bank sampah. Sehingga sampah dapat ditukarkan menjadi uang ataupun sembako. “Karena seperti yang kita ketahui bahwa di luar sana masih banyak jenis sampah yang bisa didaur ulang dan dapat menghasilkan nilai nilai ekonomi,” jelas Noeldio.
Dalam acara webinar yang dihadiri lebih dari seratus peserta ini, Akmal turut memperkenalkan komunitasnya, Rappo.id. Komunitas yang juga konsen membahas isu lingkungan terutama sampah. Komunitasnya sudah tidak lagi memberikan solusi atas permasalahan sampah ini menggunakan slogan lama, “Jangan membuang sampah sembarangan”. Komunitasnya hadir untuk memberikan solusi agar sampah yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi barang yang dapat dipakai, sehingga sampah tersebut tidak terbuang ke laut.
Menurutnya, sampah yang terbuang ke laut, terutama sampah plastik, akan menjadi mikro plastik. Mikro plastik ini selanjutnya dimakan oleh ikan di laut. Apabila ikan yang mengandung mikro plastik ini dimakan oleh manusia, tentu akan mempengaruhi kesehatan.
“Itu sudah bukan masalah lingkungan lagi, tapi sudah masuk dalam masalah yang ada dalam piring makan kita istilahnya begitu,” terang Akmal. Untuk itu, masalah sampah adalah masalah serius yang perlu ditangani oleh seluruh lapisan masyarakat bersama-sama. Webinar ini hadir untuk mengedukasi masyarakat akan permasalahan sampah tersebut.
Menyukai ini:
Suka Memuat...