Misik itu satu di antara minyak wangi yang dijual di pasaran, selain ja’faron dan lain-lainya. Misik sering digunakan untuk melengkapi dzikiran, wiridan dan selawatan. Bahkan seringnya diusapi di sekujur tubuh saat mewirid ilmu kedigdayaan, dan mewirid hizib. Lumrah digunakan oleh santri atau kiai jika sudah tengah malam setelah qiyamu al-lail.
Ada daya magis pada misik dan ja’faron jika digunakan sebagai tinta untuk membuat rajah atau wafaq, yang dikhasiatkan untuk asihan (memancing rasa kasihan), kebal senjata, kuat tenaga, hingga untuk “padang ati” (hati yang tercerahi).
Wafaq atau rajah selalu menggunakan misik sebagai medium dalam mengiringi proses “pembatinan” atas yang tertulis. Seperti ditulis di kain warna merah dengan tulisan rajah menggunakan tinta kuning emas, wafaq tertulis di kain merah tersebut, satu contoh untuk laku nikah khusus perawan tua.
Dalam tradisi mistik di dunia Islam, hingga ada kumpulan lengkap, seperti buku babon perihal mistik dan hikmah yakni kitab Syamsu al-Maarif karya al-Alim al-Allamah al-Imam Ahmad Aly al-Buny, selain itu ada kitab Khozinatu al-Asror, al-Daerobi, kitab al-Aufaq karya Imam al-Ghozali, al-Ghur’ah, al-Mujarobat dan lain-lainya. Umumnya dalam kitab-kitab yang tersebut di atas ada di antaranya model wafaq, rajah dan atau bentuk lainya.
Ada penjelasan dari kitab Haulu al-Wafqi terkait apa itu wafaq, yaitu:
الدعوة على رؤس العقود وتدور كتابه على الوفق حروف مفرقه! “اللهم اني اسألك ياهو بحق اياتك العظام البينات ان تشفي كذا من كذا وكذا انك على كل شئ قدير وصلى الله على سيدنا الحبيب النذير المشفع الاول الرسول الاخير”.
Pula wafaq dalam hubungannya dengan kesehatan, sering ditulis dengan campuran misik. Terkadang kalimat yang digores dalam lembaran wafaq, itu diambil dari petikan ayat Alquran.
على الرغم من أن الشافي هو الله وحده لكن هؤلاء السحرة الذين يلقبون واحدهم بـ شيخ “معالج بالقرآن الكريم” يدعون أنهم توصلوا إلى شكل وفق مثلث يدخلون فيه رقم سورة من القرآن الكريم تتحدث عن الشفاء وهي : “وننزل من القران ماهو شفاء ورحمه للمؤمنين …” كما في القرآن الكريم.
Syaikhul Islam Imam Ibnu Hajar Al Haimaty, dalam kitabnya Fatawi al-Haditsiyah, pernah ditanyakan tentang hukum ilmu aufaq (wafaq), kesimpulan jawaban beliau adalah dibolehkan bila dipergunakan pada hal yang mubah dan diharamkan bila dipergunakan pada hal yang haram. Maka pendapat Imam al-Qurafy yang menyatakan bahwa ilmu aufaq termasuk dalam bagian sihir dimaksudkan bila dipergunakan pada hal yang diharamkan.
وسُئل فسح الله في مدته : ما حكم علم الأوفاق ؟
فأجاب نفع الله بعلومه : بأن علم الأوفاق يرجع إلى مناسبات الأعداد وجعلها على شكل مخصوص ، وهذا كأن يكون بشكل من تسع بيوت مبلغ العدد من كل جهة خمسة عشر ، وهو ينفع للحوائج وإخراج المسجون ووضع الجنين وكل ما هو من هذا المعنى وضابطه بطد زهج واح ، وكان الغزالي رحمه الله يعتني به كثيراً حتى نسب إليه ولا محذور فيه إن استعمل لمباح بخلاف ما إذا استعين به على حرام ، وعليه يحمل جعل القرافي الأوفاق من السحر
Sementara tarekat adalah aurod atau wiridan terdiri istighfar, selawat dan tahlil atau bacaan lainya, meski kita pun harus mengetahui begitu banyaknya tarekat di dunia Islam dari dulu hingga kini.
Secara istilah tarekat bisa bermacam-macam. Perjalanan seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri atau perjalanan yang harus ditempuh oleh seseorang untuk mendekatkan diri sedekat mungkin kepada Tuhan”.
Tarekat adalah organisasi keagamaan dalam Islam yang menghimpun anggota-anggota sufi yang sepaham bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dalam pengertian ini maka tarekat adalah organisasi orang-orang yang mengikat diri kepada satu paham, pendapat (madzhab) dan pengalaman suci seorang sufi (mursyid), misalnya Tarekat Qadiriyah ialah sekelompok orang yang mengikatkan diri kepada paham, pendapat dan pengalaman suci Syaikh Al-Tijani, dll.
Tarekat bisa juga bermakna wirid atau zikir-zikir yang dirumuskan sedemikian rupa yang harus dibaca dengan jumlah tertentu. Adapun tarekat yang dimaksud dalam tulisan ini adalah tarekat dalam pengertian ke dua.
Misik dan mistik adalah ketersambungan untuk tertuju pada satu hajat (kebutuhan mendesak) meski kemudian digoreskan di kain, kertas dan piring. Sementara tarekat menjadi bahasan pengamalan praktis masing-masing muslim dalam upayanya muroqobah.
Yang tertulis di atas (misik, mistik dan tarekat) adalah kelanjutan tradisi beragama dengan baik, sebab manusia diprinsipi penyesalan, dan dianugerahi keberanian. Ketiga bahasaan di atas memang parsial, tidak terhubung satu dengan lainnya. Namun, faktanya misik sudah menyatukan semua itu.
Wakil Ketua PW Ansor Banten