SUMENEP – Imbauan dua pengusaha tembakau ternama H. Khairul Umam (H. Her) dan H. Mukmin yang meminta petani mengurangi alokasi tanam tembakau tahun ini memantik respons dari Majelis Pemuda Revolusi (MPR) Madura Raya.
Ketua MPR Madura Raya, M. Darol menyampaikan bahwa para petani tidak seharusnya bergantung pada arahan dari segelintir elite yang kerap dijuluki “sultan tembakau”. Ia menegaskan, keputusan menanam tembakau sebaiknya tetap didasarkan pada kemampuan dan kondisi lahan masing-masing.
“Petani harus menyesuaikan dengan kapasitas lahannya sendiri. Jangan hanya terpaku pada dua nama besar itu. Masih banyak pabrikan lain yang bisa menjadi mitra,” ujar Darol kepada Serikat-News, Senin (14/4/2025).
Menurut Darol, penting bagi petani untuk membuka cakrawala berpikir dan mempertimbangkan berbagai peluang yang ada. Penyerapan hasil panen tidak hanya bergantung pada satu atau dua pengusaha besar melainkan juga pada pabrikan lain yang masih membuka peluang kemitraan.
“Ini soal kemandirian dan keberanian petani untuk menentukan arah sendiri. Jangan biarkan masa depan tembakau Madura dikendalikan oleh segelintir elit,” tegasnya.
Meski demikian, MPR Madura Raya meminta agar petani tetap tenang dan tidak panik menyikapi situasi ini. Darol meyakini, pemerintah daerah melalui Bupati, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan hadir untuk menjaga kestabilan harga dan mendukung kesejahteraan petani.
“Kami percaya pemerintah daerah akan hadir memberikan solusi terbaik demi kesejahteraan petani tembakau,” tutupnya.
Jurnalis Serikat News Sumenep, Jawa Timur
Menyukai ini:
Suka Memuat...