PROBOLINGGO – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024 mendatang, sebanyak 76 persen hasil survei menyatakan jika warga Kabupaten Probolinggo tidak menyukai kepemimpinan berbasis dinasti politik.
Survei itu dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Sindikasi Survei Indonesia (SSI) tentang preferensi politik masyarakat Kabupaten Probolinggo yang dilakukan pada tanggal 9 sampai 14 November 2024.
Dengan melibatkan 800 responden menggunakan metode multi stage random sampling. Dengan margin of error sebesar ±3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, hasil survei menunjukkan keinginan besar masyarakat untuk perubahan nyata dalam kepemimpinan Kabupaten Probolinggo.
“Mayoritas warga menginginkan perubahan, baik dalam hal kepemimpinan maupun sistem birokrasi. Ada kekhawatiran yang cukup besar jika daerah ini kembali dipimpin oleh keluarga dinasti,” kata Peneliti LSI, Yoes C. Kanawas, Kamis (21/11/2024).
Hanya 6,7 persen dari data survei menunjukkan masyarakat yang masih mendukung keberlanjutan dinasti politik, sementara sisanya memilih untuk tidak memberikan jawaban.
“Hasil ini menjadi indikasi kuat bahwa masyarakat Kabupaten Probolinggo mendambakan pemimpin yang lebih independen dan inovatif,” ungkap Yoes.
Menurut Yoes, dalam survei ini juga mengungkap tingginya tingkat penerimaan masyarakat terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Gus Haris dan Ra Fahmi yang mana elektabilitasnya mencapai 75,1 persen versi LSI.
“Bahkan menyentuh 78 persen versi SSI. Pasangan Gus Haris-Ra Fahmi berhasil merepresentasikan aspirasi warga yang menginginkan perubahan dan kepemimpinan yang bersih dari pengaruh dinasti,” pungkasnya.
Wartawan Serikat News Probolinggo
Menyukai ini:
Suka Memuat...