JAKARTA – Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta mencatat sejarah penting pada Senin, 25 November 2024. Untuk pertama kalinya, seorang perempuan, Dr. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari, SIP, M.Si, terpilih sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta periode 2024–2028.
Acara serah terima jabatan berlangsung di kampus STAH Dharma Nusantara Jakarta, Jalan Jatiwaringin Raya No. 24, Jakarta Timur. Di samping itu, momentum bersejarah tersebut disaksikan oleh tokoh-tokoh penting.
Proses pemilihan ketua telah dilakukan secara sah oleh Senat Akademik pada 17 September 2024. Pemilihan ini mengikuti prosedur berdasarkan Statuta STAH Dharma Nusantara Jakarta 2014, melibatkan serangkaian tahapan mulai dari pembentukan panitia, seleksi akademik, hingga pemaparan visi-misi para calon.
Dua kandidat yang maju dalam pemilihan ini adalah Dr. Made Suparta, M.Hum, dan Dr. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari. Setelah melalui seleksi ketat, Senat Akademik memilih Dr. Kurniasari sebagai Ketua baru.
Dalam serah terima jabatan, Ketua periode sebelumnya, Made Sutresna, S.Ag, MA, secara resmi menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Dr. Kurniasari. Hadir dalam acara penting ini, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si, didampingi Sekretaris Ditjen Bimas Hindu, Dr. Ida Made Pidada Manuaba. Sementara, Direktur Pendidikan Hindu, Dr. Trimo hadir secara daring. Selain itu, sejumlah pendiri, dosen, alumni, mahasiswa, serta awak media turut menyaksikan momen bersejarah ini.
Pemimpin Hindu yang Visioner
Dalam sambutannya, Dr. Kurniasari menyampaikan visi besar untuk membawa STAH Dharma Nusantara Jakarta menjadi perguruan tinggi keagamaan Hindu yang unggul dan berdaya saing. Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh civitas akademika demi menciptakan kampus yang inklusif dan progresif.
“STAH Dharma Nusantara Jakarta adalah rumah bagi kita semua. Saya mengajak seluruh pihak untuk terus memupuk rasa memiliki dan berkontribusi demi kemajuan kampus ini,” tegasnya.
Acara berlangsung dengan suasana keakraban yang kental. Semua peserta menunjukkan solidaritas tinggi, yang menjadi fondasi penting dalam membangun institusi. Pendiri STAH Dharma Nusantara Jakarta, Dewa Suratnaya, menyampaikan apresiasinya atas semangat kebersamaan yang terjalin. Ia percaya kepemimpinan baru ini akan membawa inovasi dan kemajuan signifikan bagi kampus.
Sementara itu, sebagai perguruan tinggi keagamaan Hindu terkemuka, STAH Dharma Nusantara Jakarta menghadapi tantangan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusinya dalam pengembangan nilai-nilai Hindu di Indonesia. Dengan pemimpin baru yang visioner, harapan besar menyertai perjalanan empat tahun ke depan.
Serah terima ini bukan sekadar pergantian jabatan, melainkan juga simbol keberlanjutan tradisi regenerasi kepemimpinan yang sehat. Di sisi lain, proses regenerasi ini menunjukkan komitmen STAH Dharma Nusantara Jakarta untuk terus berkembang secara dinamis sambil tetap menjaga identitas dan tujuan pendiriannya. Oleh karenanya, langkah baru ini sekaligus menjadi tonggak penting dalam dunia pendidikan Hindu di Indonesia.
Dengan hadirnya Dr. Ni Gusti Ayu Ketut Kurniasari sebagai Srikandi Hindu pertama yang memimpin perguruan tinggi ini, harapan akan kesetaraan dan keberagaman dalam dunia akademik semakin nyata.
Dr. Kurniasari, dengan pengalaman dan integritasnya, harapannya mampu menjawab berbagai tantangan dan membawa STAH Dharma Nusantara Jakarta ke puncak prestasi yang lebih tinggi.
Penulis Profesional, Dosen, Motivator
Menyukai ini:
Suka Memuat...