SERIKATNEWS.COM – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan perguruan tinggi harus siap menghadapi perubahan. Hal ini disampaikan saat Mohammad Nasir memberikan kuliah umum di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten, Jumat (10/5/2019).
“Perguruan tinggi harus mengantisipasi adanya perubahan. Kalau tidak diantisipasi, perguruan tinggi bisa kehilangan momen, bisa kehilangan jati diri,” ujar Nasir.
Menurutnya, jika perguruan tinggi tidak mengantisipasi perubahan, bisa-bisa menjadi museum karena ditinggalkan mahasiswanya. Saat ini, adalah era robotik, “big data” maupun kecerdasan buatan yang mendukung pelayanan terhadap kehidupan manusia.
“Sekarang sudah ada “telemedicine”, misalnya pasien di Papua tidak perlu lagi dibawa ke Jakarta. Bisa dioperasi di Papua, ” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Nasir meminta perguruan tinggi untuk mengembangkan hal itu sehingga bisa menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Begitu juga sistem pembelajaran, harus berubah. Dosen tidak lagi sekedar mengajar satu arah di kelas, melainkan harus interaktif dan menginspirasi. Hal itu dikarenakan pekerjaan dosen tidak bisa digantikan oleh robot.
Pada kesempatan itu, Nasir juga memberikan surat keputusan pembukaan Prodi Kedokteran di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dia berharap dengan adanya prodi tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Banten akan kesehatan.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...