SERIKATNEWS.COM – Sebanyak 300 orang warga di pegunungan Wamena, Papua, merasa telah ditipu koordinator aksi massa yang berakhir ricuh dan anarkis. Mereka sadar bahwa turun jalan yang dilakukan beberapa hari merupakan hanya isu rasisme. Bahkan saat ini mereka berkomitmen untuk tak lagi ikut aksi demo dalam bentuk apa pun. Kesadaran itu muncul kalau masyarakat Papua dan Papua Barat sudah mengetahui siapa di belakang aksi tersebut.
“Tiga ratusan orang yang merupakan bagian dari massa pendemo sepakat untuk tidak mau lagi ikut-ikutan aksi demo massa dalam bentuk apa pun. Kelompok massa pendemo ini merasa telah ditipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan isu rasisme,” kata Eko, Senin (2/9/2019).
Eko menambahkan bahwa 300 warga sempat bersembunyi selama tiga hari karena khawatir mendapat aksi balasan dari masyarakat yang telah menjadi korban penjarahan, pembakaran, perusakan ketika terjadi demo yang berakhir rusuh di sepanjang jalan Waena-Jayapura.
Sebelumnya, sudah diketahui pada hari Minggu siang, perwakilan kelompok yang sebagian besar berasal dari Wamena tersebut menemui Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Bapak Desman Kogaya, untuk memohon bantuan agar diberikan jaminan keamanan dan angkutan dalam proses mereka kembali ke daerah Abepura dan Waena.
Kemudian Desman Kogoya menghubungi Kodam XVII/Cenderawasih dan perwakilan Komnas HAM wilayah Papua sebagai mediator. Pihak Kodam diwakili Asintel Kasdam Kolonel Inf JO. Sembiring dan Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramanday lalu melakukan mediasi dan negosiasi untuk memberikan solusi terbaik guna proses evakuasi terhadap 300-an warga ini.
Dibahas pula soal evakuasi pemulangan dan pengamanan agar terhindar bentrok susulan antar kelompok massa khususnya di wilayah Jayapura. Hadir pula dalam proses mediasi tersebut Pendeta, Wakil Bupati Lanny Jaya, anggota Majelis Rakyat Papua (MRP).
“Kodam XVII/Cenderawasih telah menyiapkan kurang lebih 15 truk TNI/Polri guna mengangkut massa yang sempat bertahan di wilayah Kelurahan Numbay pasca aksi demo beberapa hari yang lalu. Pukul 17.00 WIT dilakukan evakuasi gelombang pertama sebanyak 116 orang dan pukul 19.50 WIT evakuasi gelombang kedua sebanyak 172 orang,” jelas Eko.
Proses evakuasi dan pemulangan dengan pengawalan ketat Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua ini berjalan lancar dan aman. Satu orang diduga pelaku penjarahan diamankan pihak Polres Jayapura karena ditemukan kunci sepeda motor baru di kantongnya.
“Memberikan penyadaran terhadap masyarakat Papua tentu sangat dinanti-nanti oleh bangsa Indonesia. Sebab, kasus masyarakat Papua dan Papua Barat hari ini masih belum bisa diatasi oleh pihak mana pun. Oleh sebab itu, kepedulian antar sesama sangat menentukan masa depan Indonesia,” pungkasnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.