SERIKATNEWS.COM – Banyak warga harus mengungsi akibat banjir yang melanda Kabupaten Aceh Selatan sejak Rabu (15/11/2023). Hingga Minggu (19/11/2023), warga yang mengungsi ke rumah kerabat dan pos tercatat sebanyak 251 orang.
Banjir tersebut merendam tiga kecamatan di wilayah Aceh Selatan. Banjir ini merupakan kiriman dari wilayah Aceh Tengggara. Secara geografis, Kabupaten Aceh Selatan berada pada hilir sungai, menyebabkan luapan sungai Lawe Soraya di wilayah Sultan Daulat Pemko Subulussalam mengalir hingga Sungai Lee Soraya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan per Minggu (19/11/2023) pukul 19.00 WIB, tercatat bahwa luapan air sungai menggenang di Kecamatan Trumon Timur, Trumon Tengah, dan Trumon. Ketinggian muka air bervariasi di tiap lokasi kecamatan terdampak, yaitu antara 30 hingga 120 cm.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, situasi banjir di Kecamatan Trumon Timur kini aman terkendali. Dua desa terdampak, Gampong Titi Poben dan Gampong Seuneubok Pusaka. Di Gampong Titi Poben air kini sudah surut total.
“Sebanyak 9 KK terdampak banjir sudah kembali beaktivitas seperti biasanya. Sementara itu, air di Gampong Seuneubok Pusaka terpantau surut namun masih menggenangi jalan lintas gampong dengan ketinggian 30cm. Meskipun demikian, 51 warga terdampak di Desa Seuneubok Pusaka sudah beraktivitas kembali seperti biasanya,” terangnya.
Di Kecamatan Trumon Tengah, dua gampong masih tergenang banjir antara lain Gampong Cot Bayu dan Gampong Lhok Raya. Air di wilayah gampong Cot Bayu masih menggenang dengan ketinggian 100-120 cm. Hal ini menyebabkan jalanan menuju desa Cot Bayu tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Abdul Muhari mengatakan bahwa petugas BPBD Aceh Selatan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi 150 warga di wilayah tersebut. Warga mengungsi di rumah kerabat dan shelter.
Air di gampong Lhok Raya berangsur surut hingga 40 cm. Banjir di wilayah ini menyebabkan 518 jiwa dari 128 KK terdampak. Sebanyak 140 orang warga memilih mengungsi di pos pengungsian Kompi Brimob, 6 orang di Shelter Lhok Raya, dan lainnya mengungsi di rumah kerabat.
“Akibat keadaan ini untuk sementara sekolah anak-anak diliburkan. Satu anak balita warga Desa Lhok Raya berusia 2,5 tahun meninggal terseret air saat banjir menerjang pada Kamis (16/11) pukul 07.00 Wib,” jelasnya lebih lanjut.
Ketinggian air di Kecamatan Trumon antara 50-80 cm. Akibatnya, sebanyak 50 KK atau 200 jiwa terdampak. Tim Reaksi Cepat masih melakukan pendataan.
“BPBD Kabupaten Aceh Selatan terus melakukan asesmen dan pemantauan di lokasi banjir. Tim gabungan mendirikan pos pengungsian yang dipusatkan di Kompi Brimob Ie Jeureneh serta beberapa shelter di tiap kecamatan. Dapur umum telah didirikan untuk pemenuhan kebutuhan pangan para pengungsi,” pungkas Abdul Muhari. (*)
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...