SERIKATNEWS.COM – Ananda Sukarlan mengaku bersemangat menghadapi dekade baru ini. Pianis dan komponis ini baru saja terpilih menjadi salah satu dari “Heroes Amongst Us”, buku yang berisi 32 tokoh Asia dan Amerika yang diterbitkan oleh Oakbridge Publishing bulan Desember lalu. 32 tokoh ini diulas kisah hidup singkatnya dan diwawancara oleh Dr. Amit Nagpal, seorang tokoh penulis di India.
Ia secara tidak sengaja ditemui Serikat News sedang santai di kedai favoritnya, Massto Bistro di Rumah Daksha. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Serikat News untuk mengobrol dengannya, tentang apa saja yang telah terjadi pada tahun 2019 dan rencananya tahun 2020.
“Tahun 2019 Rapsodia Nusantara sudah mencapai 26 nomor,” ujar pianis yang menurut Sydney Morning Herald adalah “one of the world’s leading pianists … at the forefront of championing new piano music”.
“Tapi yang paling penting, saya ingin berbuat banyak kepada kaum disabilitas di Indonesia di dunia musik tahun depan. Saya sudah membuat lebih dari 80 karya untuk segala macam tunadaksa, juga dengan derajat kesulitan yang cukup mudah sampai sangat sulit, dan saya akan terus kerjakan. Bahkan saya mulai membuat 2 nomor Rapsodia Nusantara, yaitu No. 15 dan 23, untuk tangan kiri saja. Nah, ini mereka harus tahu bahwa saya sudah membuat karya-karya ini, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak main instrumen kalau seseorang dengan disabilitas fisik punya bakat musik,” katanya.
Rencana untuk awal tahunnya adalah merilis CD barunya, dengan karya keempatnya yang diminta oleh alm. Presiden B.J. Habibie. Karya itu berjudul “Sebuah Simfoni Tentang Perempuan”, yang berdasarkan narasi Putu Fajar Arcana dan dibacakan oleh Maryam Supraba. “Pak Habibie sudah mendengar karya ini secara ‘live’, dan saya menyesal sekali tidak merekamnya selama beliau masih ada, karena beliau senang mendengar karya-karya saya yang sudah empat kali beliau minta bikin sejak tahun 2013 melalui compact disc,” jelasnya.
Bulan lalu Ananda baru saja merilis CD terbarunya “A Virtuosic Christmas II” (dapat dibaca melalui link: https://insee.id/ananda-sukarlan-meningkatkan-ekonomi-kreatif-tidak-cukup-hanya-kata-kata), dan cukup sukses diterima publik dan penggemarnya. CD itu bukan hanya berisi karya-karyanya berdasarkan lagu-lagu Natal, tapi juga ada beberapa Rapsodia Nusantara dan juga karya “I Wish Pavarotti Had Met Marzuki” yang ditulis untuk Pavarotti Foundation 2 tahun lalu bekerja sama dengan Kedutaan Besar Italia.
“Selamat menyongsong 2020 dengan optimisme. Indonesia punya semua modal untuk menjadikan negara kita menjadi negara maju dalam bidang seni. Kita tinggal gunakan itu semua, bakat, aset kebudayaan, dan tentu kerja, kerja, kerja!” pesannya untuk para pembaca Serikat News.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.
Menyukai ini:
Suka Memuat...