SERIKATNEWS.COM – Sejak pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia, ruang publik jadi ancaman kesehatan masyarakat. Berbagai aktivitas masyarakat di ruang publik terpaksa dihentikan, seperti sekolah, pasar, pusat perbelanjaan dan ruang publik lainnya. Terutama di daerah zona merah, ruang publik ditutup paksa pemerintah demi memutus penularan COVID-19.
Namun kebijakan semacam ini tidak bisa merata diberlakukan terutama di daerah. Misalnya masyarakat di daerah Kabupaten Bandung masih menjadikan ruang publik sebagai satu-satunya sarana penghidupan mereka. Meskipun diberlakukannya kebijakan bekerja, belajar, dan beraktivitas dari rumah, masyarakat tetap beraktivitas di ruang publik. Sebab jika tidak demikian, penghidupan mereka dapat terancam.
Ketika pemerintah pun akhirnya melakukan kebijakan normal baru atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai upaya normalisasi ekonomi dengan syarat protokol yang ketat, masyarakat di daerah belum sepenuhnya sadar atas protokol kesehatan tersebut. Dikhawatirkan dinamika kehidupan masyarakat berlangsung seperti tanpa ancaman atas pandemi yang masih berlangsung. Akibatnya penyebaran virus makin meningkat dan lonjakan korban gelombang kedua terjadi.
Berdasarkan hal tersebut, muncullah Gerakan Sehat Bersama yang bertujuan mengubah ruang publik dari statusnya sebagai ancaman penularan menjadi ruang edukasi kesehatan. Sehingga masyarakat yang terpaksa beraktivitas di ruang publik dapat terjaga melalui banyak edukasi yang diterapkan di dalamnya. Gerakan ini memiliki seruan #SehatkanIndonesia #IndonesiaSehatBersama.
Berdasarkan keterangangan pers yang diterima Serikat News, Kamis (18/6/2020), program utama gerakan ini adalah mendorong berbagai pihak menciptakan ruang publik edukatif melalui pemasangan instalasi edukasi protokol kesehatan COVID-19 di berbagai titik ruang publik tersebut.
Selain itu, gerakan ini pun menghimpun dan mengkoordinasikan bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk menyediakan infrastruktur dan suprastruktur edukasi yang diperlukan.
Gerakan ini memulai pengerjaan program pertamanya di Pasar Stasiun Majalaya, Kabupaten Bandung. Program pertama ini diberi judul Pasar Stasiun Sehat Bersama dengan slogan #SehatkanPasar.
Program pertama ini memberikan masker secara gratis, pelindung wajah, sarung tangan karet, hand sanitizer, dan penyemprot disinfektan uang kepada pedagang. Memasang papan edukasi di berbagai titik pasar dan sarana pencuci tangan. Selain itu, setiap pedagang yang siap menjalankan protokol kesehatan akan mendapat label Jongko Sehat terpampang di jongkonya.
Digagas pertama kali oleh Zulfa Nasrulloh (Inisiator Program) dan Sunsun Nugraha Tasdik (Ketua Karang Taruna Desa Majalaya), gerakan ini bekerja sama dengan PT. Family Sejati Tekstil, HTD Peduli, Pemerintah Kecamatan Majalaya, Desa Majalaya, Koramil dan Polsek Kecamatan Majalaya, Pengelola Pasar Stasiun Majalaya, Satgas Citarum Harum, dan berbagai organisasi pemuda lainnya di Majalaya.
Wajah baru pasar ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kab. Bandung, H. Gun Gun Gunawan, S. Si., M. Si pada hari Kamis (18/6/2020) di lokasi Pasar Stasiun Majalaya Sehat Bersama.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi contoh pasar-pasar lainnya di Kabupaten Bandung. Selain itu, program Sehat Bersama ini pun akan menyasar ruang publik lain seperti tempat ibadah, pusat keramaian, kafe, swalayan, dan sekolah.
Pemberian label sehat pada tiap ruang publik tersebut diharapkan menjadi budaya baru yang meningkatkan kesadaran masyarakat pada kesehatan di tengah tatanan hidup baru pandemi COVID-19.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.