SERIKATNEWS.COM – Harbrinderjit Singh Dillon, sosok yang dikenal HS Dillon meninggal dunia di RS Siloam, Bali, pada Senin (16/9/2019) pukul 18.00 Wita.
Menurut keterangan anak sulung HS Dilon, Haryasetyaka Dillon, almarhum dirawat di RS Siloam sejak 19 Agustus 2019. Saat itu, HS Dillon sedang berlibur bersama sang istrinya Drupadi S Harnopidjati.
Kemudian, pada tanggal tersebut, HS Dillon mengalami komplikasi jantung dan paru-paru. Sehingga dilakukan perawatan di RS Siloam, Badung, hingga dikabarkan meninggal dunia pada Senin (16/9/2019) sore.
“Dirawat di sini dengan komplikasi jantung dan paru-paru. Dirawat sejak 19 Agustus,” katanya.
Untuk diketahui, Harbrinderjit Singh Dillon merupakan pegiat hak asasi manusia (HAM). Ia Lahir di Medan pada 23 April 1945 dari pasangan Partap Singh dan Dhan Kaur. Keluarganya merupakan salah satu keluarga Singh yang terkemuka di Medan.
HS Dillon merupakan lulusan doktor bidang pertanian dari Cornell University, Ithaca, New York pada 1983. Sejak kecil, HS Dillon sudah memiliki ketertarikan pada pertanian dan pedesaan.
HS Dillon juga sering menyuarakan pendapat terkait pertanian dan nasib para petani di Indonesia. Menurut HS Dillon, pertanian harus menjadi prioritas dalam proses pembangunan di Indonesia.
HS Dillon pernah menjabat sebagai Vice President di Asian Society of Agricultural Economist. Kemudian pernah diangkat menjadi Staf Ahli menteri Pertanian Bidang Pengembangan dan Perdagangan Komoditas.
Pada 1993, HS Dillon dipercaya Menteri Luar Negeri Ali Alatas sebagai utusan khusus untuk membantu Jacques Diouf menjadi Dirjen Food and Agriculture Organization (FAO). Jabatan penting lainnya adalah Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (Maret 2001-Oktober 2001).
HS Dillon pernah menjadi utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, HS Dillon juga merupakan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (1998-2003), Dewan Ekonomi Nasional (1999-2000), dan Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2000-2001).
Semasa hidupnya, HS Dillon pernah menerima tanda jasa Bintang Mhaputra Utama dari pemerintah yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 13 Agustus 2015.
Selain itu, HS Dillon pernah terpilih menjadi orang Indonesia dan Asia pertama yang berhasil memenangkan pemilihan President, Graduate Students of Agriculture Economics di cornell University.
Sosok yang lahir di Medan ini juga pernah meraih penghargaan Global Award dari Priyadarshni Academy, India sebagai orang keturunan India di luar negaranya yang memberikan kontribusi di negara yang ditinggalinya.
Pemerhati Hak Asasi Manusia (HAM) dan Pegiat Anti Korupsi
HS Dillon merupakan sosok yang menaruh perhatian kepada pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM) serta hak sosial ekonomi di Indonesia. Ia juga dikenal sebagai sosok yang selalu kritis terhadap jalannya pembangunan yang tidak memerhatikan penghormatan HAM dan pelestarian alam.
Rekam jejaknya yang panjang di perjuangan HAM, termasuk menjadi anggota dari Komnas Ham. Saat menjadi anggota Komnas HAM tersebut HS Dillon diketahui pernah terlibat dalam penyelidikan pelanggaran HAM berat di Timor Timur.
Tidak hanya dikenal sebagai pegiat hak asasi manusia (HAM), HS Dillon juga diketahui merupakan pegiat anti korupsi yang selalu memberikan dukungan terhadap KPK. Ia disebut selalu mendatangi KPK ketika KPK membutuhkan dukungan, juga tidak sungkan memberi peringatan kepada KPK dengan menyampaikan kritik kepada lembaga tersebut.
Sumber:
kompas.com, dream.co.id
inews.id, cnnindonesia.com
suara.com, detik.com
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.