Ikon Kebanggaan Sumenep Alami Popping, Warga Pertanyakan Anggaran Rp2,5 Miliar
Penulis: M. Faizi
Minggu, 16 Februari 2025 - 19:45 WIB
Tugu Keris di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. (Foto: Media Jatim)
SUMENEP – Proyek pembangunan Tugu Keris di Kabupaten Sumenep yang semula digadang-gadang akan menjadi ikon kebanggaan daerah kini menuai sorotan dari masyarakat.
Diketahui, pembangunan monumen Tugu Keris yang berlokasi di Desa Sendeng Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep menghabiskan anggaran Rp2,5 Miliar, namun hal ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat Sumenep.
Belum sampai satu bulan, Monumen Tugu keris yang diresmikan pada tanggal 30 Januari 2025 oleh Dr. Fadli Zon, M. Sc. selaku Menteri Kebudayaan RI bertempat di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, itu sudah menuai banyak komentar oleh masyarakat.
Meskipun telah menghabiskan anggaran mencapai Rp2,5 miliar, proyek yang digarap Pemkab Sumenep tersebut diduga mengalami kerusakan yang cukup signifikan dalam waktu singkat.
Pantauan di lapangan, Minggu (16/2/2025), pada bagian teras sekitar tugu ditemukan fenomena yang disebut “Popping” atau retak-retak halus yang tampak jelas pada permukaan. Fenomena tersebut menyebabkan keraguan di kalangan masyarakat terkait kualitas konstruksi proyek ini.
Screenshot akun Tiktok @cctv.online dalam unggahannya.
Warga sekitar yang merasa prihatin atas kejadian ini mempertanyakan apakah proyek dengan anggaran sebesar itu layak mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif singkat.
Sejumlah masyarakat bahkan mengungkapkan kekecewaannya, dengan menyebutkan bahwa Tugu Keris yang diharapkan menjadi simbol kebanggaan dan daya tarik wisata, malah kini terlihat tidak terawat dengan baik padahal baru diresmikan beberapa minggu lalu.
“Proyek ini kan dibangun dengan biaya yang sangat besar, harusnya kualitasnya lebih baik. Kenapa baru sebentar sudah rusak seperti ini? Apakah ada pengawasan yang kurang? Kami ingin tahu apakah ada jaminan kualitas dari proyek ini,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek Tugu Keris tersebut menggunakan anggaran sebesar Rp2,5 miliar yang merupakan dana dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Sebelumnya, Pemkab Sumenep mengungkapkan bahwa tugu ini akan menjadi landmark baru yang memperindah kota Sumenep, sekaligus menarik minat wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Sumenep, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah yang terjadi pada tugu tersebut. Namun, sejumlah pihak berharap agar yang berwenang segera turun tangan untuk memeriksa kualitas bangunan dan memastikan bahwa proyek tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dengan anggaran yang cukup besar, masyarakat Sumenep berharap agar Tugu Keris tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga bukti keberhasilan dalam pembangunan daerah yang berkualitas dan terawasi dengan baik.
“Ini menjadi aneh dan tidak masuk akal dengan anggaran Rp2,5 itu tidak sampai 1 tahun sudah ada yang rusak jangan-jangan pembangunan tugu keris ini hanya dijadikan alat untuk meraup anggaran demi kepentingan personal,” ungkap warga lainnya.
SUMENEP – Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura kembali menggelar program “Ramadan Bersama”, sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang mengangkat berbagai perspektif
SUMENEP – Desakan untuk segera menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi Universitas Bahauddin Mudhary (UNIBA) Madura semakin
PROBOLINGGO – Kampung Marning di Kota Probolinggo tengah mengalami lonjakan pesanan menjelang Hari Raya Idulfitri. Permintaan camilan khas berbahan dasar
PROBOLINGGO – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, pada Senin (10/3/2025) mengakibatkan sungai meluap hingga merendam lima desa, yakni