Amin Rais itu saya pikir termasuk orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri, atau dalam bahasa lain ada “kelainan” dalam dirinya. Sejak sebelum reformasi ’98 pun sudah sangat terlihat adanya kelainan itu pada dirinya.
Kalau lihat penampakan luarnya, beliau orang yang sangat sopan sekali, tetapi hal itu tidak sesuai dengan sikap-sikap politiknya yang brutal dan kerap menebar fitnah serta adu domba. Beliaupun termasuk oang yang sangat tidak konsisten.
Jauh sebelum Reformasi ’98 Amin menyarankan pada kami di ICMI Orsat Jerman, agar mendukung Soeharto, tapi kemudian setelah terjadi gelombang protes rakyat melawan Soeharto, Amin malah melawan Soeharto.
Baca Juga: Amien Rais yang Salah Kaprah
Amin meminta Prabowo agar diseret ke Mahkamah Peradilan HAM Internasional karena Prabowo dianggapnya sebagai dalang kerusuhan ’98, tapi kemudian Amin menjadi pendukung utamanya.
Amin mempelopori dukungan bagi Gus Dur untuk jadi Presiden melalui gerakan politik Poros Tengah, tapi kemudian Amin menjatuhkan Gus Dur di tengah jalan.
Amin memfatwakan perempuan haram jadi presiden namun kemudian Amin malah mempersilahkan Megawati untuk jadi Presiden.
Baca Juga: Rocky Gerung Politisi Berkedok Filsuf
Amin teriak-teriak anti korupsi tapi justru berkomplot dengan para koruptor termasuk dia sendiri kemudian menerima sejumlah uang dari Menkes Siti Fadila Supari, dan lain sebagainya.
Sekali lagi Amin Rais ini sangat terlihat sekali termasuk orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri. Kita doakan saja semoga Amin Rais segera insyaf di usia tua rentanya ini.
Profesi: Advokat KAI (Kongres Advokat Indonesia). dan Penulis, Serta Pemerhati Politik
Menyukai ini:
Suka Memuat...