SERIKATNEWS.COM – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian, menekankan pentingnya menjaga harmoni dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya dengan menumbuhkan sikap optimisme bahwa Indonesia mempunyai modal yang besar dalam membangun peradaban dunia.
Hal tersebut disampaikannya pada acara Studium Generale yang digelar bersamaan dengan Dies Natalis UNU dan Penandatanganan MoU antara BPIP RI dan UNU Kalimantan Selatan mengenai Pelaksanaan Pembinaaan Ideologi Pancasila melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, Sabtu 30 Oktober 2021.
“Jangan pesimis untuk membaca Indonesia, tentu ada problem tapi dengan pondasi kita yang kuat kita punya modal terbaik di dunia untuk memajukan bangsa ini. Inilah yang disebut sebagai transfer harmoni. Harmoni antara Pancasila, Agama, Suku, dan Tradisi,” tegas Guru Besar UIN Sunan Kalijaga yang juga pernah mengajar di Harvard University ini.
Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir Prakoso MM berharap kerja sama ini mampu menguatkan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Terkhusus bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika di UNU Kalsel.
“Sehingga masyarakat Kalsel dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan sehari-hari melalui peran UNU yang sangat strategis dalam pengarusutamaan Pancasila,” ujarnya.
Pada kesempatan yang lain, Ketua Dewan Pendiri UNU Kalsel, Drs H M Syarbani Haira MSi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang besar kepada Kepala BPIP RI yang telah menyempatkan waktunya untuk berkunjung ke kampus UNU Kalsel.
“Insyaallah kita akan mendapatkan masukan yang berkualitas dengan hadirnya Profesor Yudian di kampus ini. Sementara kita tahu lebih dari 87% penduduk Indonesia adalah muslim yang memiliki spirit kolektif dalam menjunjung kebangsaan, meskipun ada kelompok tertentu yang melakukan konfrontasi dan mengganggu stabilitas negara,” tuturnya.
Senada dengannya, Rektor UNU Kalsel, Dr M Nadzmi Akbar mengatakan, Prof Yudian adalah sosok atau tokoh yang memiliki intelektualitas tinggi. “Selain sebagai seorang profesor, beliau juga ulama yang sangat paham tentang agama dan mampu membaca masa depan,” tambahnya.
Pihaknya pun berharap apa yang disampaikan Prof Yudian dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menjaga spirit harmoni terutama pada Pulau Kalimantan secara keseluruhan untuk kesiapan menjadi Ibukota baru bagi negara ini. (*)