SERIKATNEWS.COM – Indonesia akhirnya memiliki startup baru yang menyandang status unicorn, yaitu gelar yang diberikan kepada suatu startup dengan nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Sebelumnya, Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia yang menyandang status unicorn. Namun kini OVO menjadi juga menyandang startup unicorn.
Informasi ini pertama kali dipublikasikan dalam laporan CB Insights bertajuk The Global Unicorn Club, disebutkan bahwa OVO telah memiliki valuasi US$2,9 miliar. Capaian ini pun disambut gembira oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Pasalnya Kemkominfo memang menargetkan Indonesia bisa memiliki sedikitnya lima startup unicorn sebelum tahun 2019 berakhir.
“Kita patut bersyukur, target kita sampai akhir 2019 ada lima unicorn, tetapi sebelum akhir tahun sudah ada unicorn baru yaitu OVO. Selamat kepada OVO yang memang didirikan di Indonesia,” kata Rudiantara, di Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Meskipun pihak OVO belum memberikan pernyataan resmi perihal status barunya, Rudiantara mengatakan bahwa dirinya sudah mengkonfirmasi langsung informasi tersebut kepada pendiri OVO. “Saya sudah bicara dengan founder-nya dan memang iya (sudah unicorn). Makanya saya berani bicara setelah konfirmasi,” katanya.
Setelah OVO, Rudiantara mengatakan bakal ada startup lagi yang berstatus unicorn. “Saya berharap justru bisa melebihi target lima unicorn. Karena sebetulnya ada lagi yang berpotensi jadi unicorn sebelum akhir tahun. Sekarang ini transaksinya sedang berjalan,” kata Rudiantara.
Walaupun masih merahasiakan nama startup yang sedang berproses untuk menjadi unicorn tersebut, Rudiantara memberi bocoran calon startup unicorn ini berasal dari sektor pendidikan.
“Ya kurang lebih begitulah (sektor pendidikan). Bagaimana pun secara logika, 20 persen APBN pemerintah untuk pendidikan. Sektor kesehatan juga karena 5 persen APBN kita untuk kesehatan. Masa sih tidak ada unicorn dari dua sektor itu,” ujarnya.
SerikatNews.com adalah media kritis anak bangsa. Menyajikan informasi secara akurat. Serta setia menjadi platform ruang bertukar gagasan faktual.